Penyambutan Saipul Jamil Bebas dari Penjara Dicibir, Dibandingkan Pelaku Rudapaksa Anak di Korsel

TRIBUNSUMSEL.COM - Resmi bebas dari penjara, penyambutan kebebasan pedangdut Saipul Jamil dengan mobil seperti tamu agung ditanggapi beragam.

Bagi sebagian kalangan, penyambutan semacam itu dianggap tak layak untuk seseorang yang pernah terbukti melakukan pelecehan seksual.

Apalagi sempat muncul isu untuk memboikot Saipul Jamil dari pertelevisian oleh seksolog Zoya Amirin pada Kamis (26/8/2021) lalu.

Melihat itu, akun gosip @nyonya_gossip coba membandingkan perlakuan pelaku rudakapsa anak di Korea Selatan yang bebas seusai menjalani 12 tahun penjara.

Akun itu mengunggah video perbandingan perlakuan itu pada Kamis (2/9/2021) malam.

Pada salindia kedua, ada video detik-detik saat pelaku rudapaksa anak, Cho Doo-soon dibebaskan seusai 12 tahun meringkuk dalam bui.

Pembebasan itu terjadi pada 12 Desember 2020 silam.

Cho Doo-soon (68) dihukum karena menculik dan merudapaksa anak 8 tahun di sebuah kamar mandi gereja di Ansan, barat daya ibukota Korea Selatan, Seoul.

Peristiwa itu terjadi pada 11 Desember 2008.

Berbeda dengan Saipul Jamil, pembebasan Cho diwarnai aksi protes.

Pengunjuk rasa berkumpul di luar penjara tempat Cho menghabiskan masa hukumannya dan meneriakkan 'Kirim dia ke neraka!' dan 'kebiri dia!'.

Bahkan beberapa pengunjuk rasa berguling di atas aspal jalan menuju penjara tempat Cho dihukum sebagai aksi protes.

Melihat kejadian itu, Cho dikawal probation officer (petugas pembimbing kemasyarakatan) guna mencegah serangan dari pengunjuk rasa yang geram.

Sayangnya tindakan itu tidak cukup.

Beberapa pengunjuk rasa kepalang kalap hingga seorang pengunjuk rasa menaiki mobil yang membawa Cho dan menginjak bagian atap sambil melemparkan telur ke arah Cho, tetapi meleset.