Berita Palembang

Baliho Ketum Golkar Airlangga Mulai Marak di Palembang, Ini Kata DPD Sumsel

Baleho Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto 2024 ramai di Jalanan Kota Palembang bertuliskan Kerja untuk Indonesia.

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF
Baliho Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto yang bermunculan di kota Palembang 

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG, --Meski Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih terbilang lama.

Namun, sejumlah politisi sudah mulai tebar pesona dengan memasang baliho bergambar wajah dirinya yang berukuran super besar yang ingin dilihat masyarakat luas, tak terkecuali di kota Palembang provinsi Sumsel saat ini.

Baliho bergambar wajah para politisi itu memang tidak secara terang- terangan, menunjukkan untuk kepentingan pengenalan diri sebagai calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Meski begitu, pertanda akan arah kesana cukup jelas. Meski tak menyatakan langsung mereka hendak maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, ada tulisan 2024 yang terpampang di baliho.

Secara tak langsung, angka 2024 dapat diartikan sebagai Pilpres 2024.

Sejumlah politisi yang terlihat masif wajahnya di baliho-baliho salah satunya Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto 2024, dengan bertuliskan Kerja untuk Indonesia.

Dimana sejumlah foto ataupun baliho terpampang di sejumlah sudut kota Palembang. 

DPD I Partai Golkar provinsi Sumsel sendiri tak menampik, jika pemasangan itu merupakan suara kader Golkar di daerah se Indonesia, yang menginginkan Menko Perekonomian tersebut akan maju dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang. 

"Pemasangan baliho itu merupakan hasil Rapimda Golkar se Indonesia, untuk Ketum Airlangga maju Pilpres 2024," Kata Herpanto, Kamis (26/8/2022).

Dengan begitu dijelaskan mantan anggota DPRD Sumsel ini, baik DPD I, DPD II, anggota DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/ kota juga diwajibkan untuk memasang atribut itu sebagai sosialisasi. 

"Jadi pemasangan ini bukan perintah DPP tapi suara kader dibawah dan dilakukan se Indonesia, " ungkapnya. 

Ditambahkan Herpanto, dengan masifnya mesin dan kader partai yang ada, jelas nantinya akan lebih dikenal masyarakat partai Golkar dan Ketumnya. 

"Harapannya, ini dalam rangka bisa menaikkan rating dan elektabikitas Ketum, serta bisa menaikkan elektabilitas partai Golkar pada Pileg dan Pilpres 2024 mendatang, " harapnya. 

Dilanjutkan Herpanto, selain pemasangan Baliho atau atribut Ketumnya, jajaran pengurus dan kader Golkar juga tetap harus peduli terhadap masyarakat sekitarnya, mengingat saat ini bangsa Indonesia lagi ditengah pandemi Covid-19. 

"Kalau soal Covid-19, partai Golkar akan terus berusaha membantu masyarakat, khususnya dalam hal kebijakan yang dibuat di masing-masing tingkatan untuk kepentingan rakyat, "tukasnya.

Sebelumnya, Pemerhati politik Sumsel dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes) Bagindo Togar menilai, mulai maraknya wajah para tokoh utama atau pimpinan parpol diberbagai kota besar di wilayah Indonesia, tak terkecuali diwilayah Sumatera Selatan, terkhusus di Kota Palembang, sebagai bagian dimulaimya marketing politik.

"Ini, guna merawat serta meningkatkan derajat popularitas, maupun elaktabilitas sosok tokoh parpol, yang akan digadang sebagai bakal calon tokoh kepemimpinan Nasional ( Pasangan Capres) dalam kontestasi Pemilu September 2024 nanti," ungkap Bagindo. 

Diungkapkan Bagindo, bila mengacu dari hasil survey yang dirilis oleh beragam lembaga jajak pendapat, masih ada pimpinan parpol dan non parpol lain yang menjajakan dirinya melalui media publikasi mainstream tersebut, seperti Prabowo Subianto, Zulkifli Hasan, Ganjar Pranowo,  Ridwan Kamil, Anis Baswedan, Andika Perkasa, Erik Thohir, Sandiaga Uno dan sebagainya. 

"Namun lebih populer dari para tokoh yang rame balihonya tadi. Mereka lebih terpublikasi dari pemberitaan ragam applikasi media sosial, media elektronik, cetak  juga media online," capnya.

Dikarenakan  Presiden saat ini (Jokowi) tidak mungkin mencalonkan lagi, yang juga Wapres kemungkinan besar takkan mencalonkan diri karena faktor usia. Maka Pilpres mendatang memberi ruang dan kesempatan bagi beragam sosok yang masuk radar parpol peserta pemilu. 

"Mereka berharap menjadi bagian bursa calon tokoh nasional, untuk mencoba keberuntungan agar dapat lolos sebagai Paslon Capres yang bertarung kelak," tuturnya.

Baca juga: Sepekan Terakhir, 5 Pelaku Jambret dan Gembos Ban di Palembang Ditangkap

Dengan pemilu yang masih lama dan proses politik juga menyita cukup banyak persiapan, dilanjutkan Bagindo tokoh- tokoh politik itu yang paling penting, adalah bagaimana mengfornulasi simpati dan dukungan para pemilih. 

"Kemudian merumuskan formula strategi untuk itu sungguh sangat tidak mudah. Butuh kajian, komunikasi, proses dan instrumen yang handal, sehingga para figur tadi akan menjadi masyur dimata masyarakat secara nasional. Selanjutnya, bagaimana mengstigmakan  sosok- sosok tadi juga sarat akan kwalitas intelektual, spiritual  serta moral," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved