Berita Palembang
Petugas Kebersihan di Palembang Tewas Diduga Ditabrak Saat Menyapu, Putra Bungsu Ungkap Firasat
Anak bungsu Nurma, Askadit (33) sempat mengalami firasat yang dirasakan ketika malam sebelum kejadian naas menimpa almarhumah ibunya.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Petugas kebersihan DLHK Palembang, Nurma (60) meninggal dunia diduga usai menjadi korban tabrak lari di atas Jembatan Ampera saat menyapu di kawasan tersebut.
Lokasi rumah duka atau kediaman Nurma dan keluarga berlokasi di Kelurahan Karang Anyar, Jalan Pangeran Sido Ing Kenayan, Lorong Kgs Jalil.
Anak bungsu Nurma, Askadit (33) sempat mengalami firasat yang dirasakan ketika malam sebelum kejadian naas menimpa almarhumah ibunya.
Kepada Tribun Sumsel, ia mengaku sempat terbangun dari tidur sebanyak dua kali sebab ada yang mengelus kepalanya.
"Malam sebelum kejadian kecelakaan itu, lagi tidur itu tiba-tiba seperti ada yang elus-elus kepala saya. Pas buka mata tidak ada orang, lanjut tidur lagi, di malam itu terjadi dua kali, " ungkap Askadit, saat dijumpai di rumah duka, Rabu (25/8/2021).
Hal tersebut menjadi firasatnya jika bakal ada sesuatu yang terjadi. Namun ia tidak menyangka jika itu tertuju kepada ibunya.
Akan tetapi dua minggu sebelumnya, Nurma memberikan pakaian kepada sang istri. Karena menganggap pakaiannya sudah tidak terpakai. Sehari-hari Nurma tinggal serumah dengannya.
"Ada dua minggu lalu, emak ngasih pakaian ke istri saya. Katanya ngasih aja soalnya sama emak sudah tak terpakai lagi. Nah itu jadi firasat saya, " ujarnya.
Almarhumah ibunya memiliki keinginan yang pernah terucap yaitu tiga orang cucu laki-lakinya menjadi seorang penghafal Al-Quran (hafiz).
Cucu laki-laki Nurma dimiliki dari masing-masing ketiga orang anaknya.
"Emak pengen semua cucu laki-laki jadi hafiz. Salah satunya anak saya Raska usianya 8 tahun, dua lagi anak kakak masing-masing usianya 6 tahun dan 4 tahun, " ungkapnya.
Askadit menuturkan anaknya Raska sangat terpukul dengan kepergian neneknya. Sampai mengantar ke pemakaman anak sulungnya terus menangisi kepergian sang nenek.
Askadit jugalah yang mendampingi ibunya di rumah sakit sejak awal di Rumah Sakit AK Gani hingga dirujuk ke RSMH.
"Sama istri gantian jaga, " singkatnya.
Ia diberi kabar oleh rekan sesama petugas kebersihan bahwa Nurma menjadi korban kecelakaan. "Pak Madi yang kasih tau istri. Saya lagi kerja, mendengar kabar itu saya langsung pulang dan ke rumah sakit, " katanya.