Kisah Anak Pedagang Bakso Lulus jadi TNI, Enam Kali Gagal Tes : Modal Nekat dan Niat
Perjuangan anak pedagang bakso jadi TNI AD. Sudah enam kali gagal dan yang ketujuh akhirnya lulus
Sejak lulus pendidikan bintara TNI AD pada tahun 2016 silam, Dodi langsung berdinas di Mabesad.
Dia pun mengaku senang bisa mengabdi pada institusi dan NKRI.
"Yang paling berkesan selain bisa belajar foto, kamera, yakni pengalaman, bisa keluar daerah.
Karena enggak semua prajurit bisa bisa keliling wilayah," tuturnya.
Baca juga: Kisah Anak Juru Parkir Wisuda dengan IPK 4,0, Ayah Sempat Jual Alat Tangkap Ikan untuk Bayar UKT
Orangtua Bangga
Keberhasilan Serda Dodi Wardiono menjadi seorang tentara membuat sang ayah, Juminto begitu bangga.
Sebab, selain sang anak bisa mewujudkan cita-cita masa kecilnya, Dodi juga mematahkan anggapan selama ini yang mengatakan bahwa menjadi seorang tentara harus mengeluarkan biaya besar.
"Katanya kan masuk tentara perlu biaya besar, saya gak mampu bayar. Ternyata itu bohong, ternyata jadi tentara enggak pakai biaya," kata Juminto mengenai kesuksesan sang anak.
Juminto menuturkan, sang anak hanya bisa pulang mudik dua kali dalam setahun.
Kendati harus berpisah jauh dengan sang anak yang berdinas di Jakarta, Juminto tak pernah lupa mendoakan untuk kehidupan buah hatinya.
"Saya tukang bakso, anak saya jadi (TNI AD), saya bangga sekali," tuturnya.
Sementara itu, jika pulang ke kampung halaman, Dodi masih menyempatkan diri membantu orangtuanya berjualan bakso.
"Sampai sekarang masih bantu (dagang bakso), ngapain malu kan emang dari dasarnya dagang bakso.
Dari dagang bakso ini bisa jadi tentara kan alhamdulilah," kata Dodi.
Anak Tukang Cukur Lolos Masuk Akmil