Berita Nasional

Tanggapan ICW Usai Disomasi Ketiga Oleh Moeldoko, Sebut Kajiannya Demi Kepentingan Publik

Tanggapan ICW Usai Disomasi Ketiga Oleh Moeldoko, Sebut Kajiannya Demi Kepentingan Publik

Editor: Slamet Teguh
Tribunneews.com/ tangkap layar/ Chaerul Umam
Tanggapan ICW Usai Disomasi Ketiga Oleh Moeldoko, Sebut Kajiannya Demi Kepentingan Publik 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Polemik yang terjadi antara Moedoko dan Indonesia Corruption Watch (ICW) masih terlanjut.

Tak hanya sekali, Moeldoko mengirim somasi sampai tiga kali kepada ICW.

Hal itu tak lepas karena polemik penggunaan Ivermectin untuk obat terapi Covid-19 yang dilontarkan ICW ke Moeldoko.

Melalui kuasa hukumnya, Otto Hasibuan mengultimatum agar ICW membuat permohonan maaf kepada Moeldoko dalan waktu 5x24 Jam.

Jika tak ditanggapi, pihak Moeldoko akan melaporkan ICW atas pencemaran nama baik.

Menanggapi hal itu, ICW yakin tak ada niat mencemarkan nama baik Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko.

ICW menyebut apa yang dipaparkannya terkait peredaran obat Covid-19 Ivermectin murni kajian umum yang perlu diketahui masyarakat luas.

“Penelitian yang dilakukan ICW dilakukan atas dasar kepentingan umum, tidak ada niat untuk menyerang kehormatan atau nama baik seseorang, penelitian ini ditujukan untuk menghidupkan ruang kritik dan pengawasan pada tindakan pejabat publik,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana, dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/8/2021).

Kurnia menambahkan, ICW telah membalas dua surat somasi yang dilayangkan ke lembaga itu.

Bahkan, dalam surat balasan kedua, ICW tidak hanya mengirimkan ke mantan Panglima TNI itu, namun juga ke Presiden Joko Widodo.

ICW bersikukuh, jika masalah ini penting untuk diketahui oleh Presiden karena terkait langsung dengan tindakan seorang pejabat publik yang berhubungan dengan penanganan pandemi.

Kurnia menegaskan sudah lebih dari sepuluh kali ICW memaparkan hasil kajian dan penelitian terkait penyalahgunaan kebijakan dan potensi korupsi di masa pandemi Covid-19.

Untuk itu, pihaknya membantah jika ada tudingan motif politik dalam penelitian Ivermectin sebab hingga kini tak terbukti.

"ICW juga tidak pernah menuding Kepala KSP ini mencari untung dalam peredaran Ivermectin. Dalam penelitian, ICW menyoroti indikasi adanya konflik kepentingan dalam peredaran obat Covid-19 itu," jelasnya.

Baca juga: Soal Mural Jokowi 404 : Not Found, Moeldoko : Presiden Tak Pernah Pusing dengan Kritik

Baca juga: Kata KSP Moeldoko Soal Mural Diduga Mirip Presiden Jokowi 404 Not Found

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved