Profil dan Biodata Artis

Profil Biodata Jerome Polin, Konten Kreator Sebut Soal Konten Pembodohan & Settingan Tuai Pro-Kontra

Berikut profil dan biodata Jerome Polin yang picu pro-kontra soal konten kreator harus bikin konten bermanfaat.

Instagram/jeromepolin
Profil Biodata Jerome Polin, Konten Kreator Sebut Soal Konten Pembodohan & Settingan Tuai Pro-Kontra 

Ayah Jerome seorang pendeta sementera ibunya seorang ibu rumah tangga.

Kelahiran Jerome berdekatan dengan masa Reformasi 1998.

Jerome memiliki dua orang saudara laki-laki, yakni Jehian Panangan Sijabat dan Jesferrel Porman Sijabat.

Keluarga Jerome sebelumnya tinggal di Jakarta hingga pada 2004 pindah ke Surabaya.

Semasa di sekolah dasar di SD Intan Permata Sari, Surabaya, Jerome belajar dan mengerjakan latihan soal matematika didampingin ibunya.

Sejak kelas 2 SD, Jerome sudah bercita-cita berkuliah di luar negeri agar dapat main ke Disneyland.

Mengetahui keterbatasan ekonomi kedua orangtuanya, maka Jerome harus meraih cita-citanya lewat beasiswa penuh.

Jerome sempat mengikuti tes masuk Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, tetapi kecewa setelah tahu hanya dapat setengah beasiwa.

Akhirnya sang kakak, Jehian menyarankan untuk ikut program beasisiwa dari perusahaan Jepang, Mitsui Bussan.

Meski demikian, Jerome harus belajar bahasa Jepang selama satu setengah tahun.

Setelahnya, Jerome mendapat beasiswa dari program Mitsui-Bussan Scholarschip sehingga dapat berkuliah di Universitas Waseda, Jepang.

Dia mendapat biaya hidup sekitar 150.000 yen per bulan.

Kanal YouTube-nya menjadi salah satu rekomendasi bagi mereka yang ingin tahu lebih banyak tentang cara belajar yang lebih asik dan tak membosankan.

Sering membagikan konten tentang pendidikan dan kehidupannya setelah meraih beasiswa untuk kuliah di Jepang, Jerome juga cukup aktif di berbagai platform media sosial, seperti Twitter hingga TikTok.

Jerome sering memperlihatkan kemampuan berhitungnya di unggahan video yang pasti akan membuat tercengang semua orang karena kecepatannya dalam berhitung.

Namun seiring waktu, kontennya lebih bervariasi dari video reaksi, video kolaborasi dengan teman-teman atau konten kreator lain, hingga video mengejarkan soal matematika dengan beberapa figur.

Variasi kontennya itu yang jadi bahan celaan sejumlah warganet atas komentar yang menyebutkan konten yang bermanfaat itu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved