Berita Internasional
Melihat Perbandingan Kekuatan Pasukan Khusus Taliban dengan Tentara Elite Afghanistan
Melihat Perbandingan Kekuatan Pasukan Khusus Taliban dengan Tentara Elite Afghanistan.
Mereka dilaporkan sangat terlatih dan dilengkapi dengan peralatan militer canggih yang diperoleh dari senjata sitaan militer AS dan yang digunakan oleh pasukan Afghanistan.
Dalam video yang dirilis oleh kelompok tersebut, para prajurit Badri 313 terlihat dengan helm militer dan kacamata hitam bukan memakai turban atau serban seperti biasa.
Mereka memakai rompi anti peluru di atas jaket kamuflase dan celana panjang.
Pasukan itu juga tdak memakai jubah khas Taliban seperti milisi Taliban umumnya.
Unit tersebut juga dipersenjatai dengan pistol modern, mengenakan sepatu bot tempur modern.
Bahkan memiliki kacamata penglihatan yang bisa menembus gelapnya malam.
Membuat mereka sulit dibedakan dari unit tempur khusus negara lain.
Akhir-akhir ini mereka berpatroli di jalan-jalan Kabul setelah Taliban menguasai kota pada hari Minggu.
Laporan dari India Today menyebutkan Badri 313 bersiap seperti unit komando pasukan khusus lainnya.
Menggunakan pelatihan taktis dan serangan di lokasi yang dirahasiakan yang dijalankan oleh Taliban.
Ketika Taliban pertama kali merilis gambar Badri 313, para ahli percaya bahwa mereka mengirim sinyal yang menunjukkan bahwa mereka bukan lagi kelompok petani yang lusuh, tetapi sekarang memiliki kemampuan militer modern.
Kegigihan Taliban telah didokumentasikan dengan baik, tetapi kurangnya peralatan mereka selalu menempatkan mereka pada kerugian yang signifikan terhadap pasukan AS dan NATO.
Zaid Hamid, seorang veteran perang Soviet-Afghanistan, mengatakan kepada The Sun pada bulan Juli bahwa tampaknya Taliban telah 'naik satu langkah'.
"Ketika saya menjadi bagian dari Mujahidin Afghanistan, kami mengalahkan Uni Soviet menggunakan senjata Soviet, baik yang diambil dari tentara Soviet atau diberikan kepada kami oleh sekutu kami.
Tapi Taliban Afghanistan telah melangkah lebih jauh. Mereka hanya merebut dari Amerika dan tentara Afghanistan," kata Hamid kepada surat kabar itu.
