Update Harga Karet

Update Harga Karet Sumsel Hari Ini Bulan Agustus 2021, Tembus Rp 22 Ribu per Kg

Update Harga Karet Sumsel di Palembang Hari ini Pertengahan Agustus 2021, kadar karet kering (KKK) 100 persen Tembus Rp 22 Ribu per Kg

TRIBUNSUMSEL.COM/ARI
Update Harga Karet Sumsel Pertengahan Agustus 2021, Tembus Rp 22 Ribu per Kg 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen mengalami kenaikan, bahkan tembus diatas Rp 22 Ribu per Kg.

"Indikasi harga karet hari ini naik Rp 274 per kg dibandingkan indikasi karet hari, Rabu (6/8) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir. Agus Darwa M.Si melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian MSi, Kamis (19/8/2021).

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada 18 Agustus 2021 Rp 21.902 per kg.

Sedangkan harga karet hari ini, Kamis (19/8/2021) untuk KKK 100 persennya di harga Rp 22.179 per kg, artinya ada kenaikan Rp 274 per kg dibandingkan harga hari Rabu.

Lalu untuk KKK 70 persen hari ini, diharga 15.523 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 13.306 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 11.088 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 8.870 per kg.

Menurut Rudi, saat ini pasar global kekurangan supplai karet dari negara negara produsen karet. Industri ban multinasional sudah sangat merasakan adanya shortage supply karet alam di pasar global.

Hal ini disebabkan sejak bulan Juni, karet memasuki musim gugur daun atau trek. Rata rata produksi petani karet Sumatera Selatan mengalami penurunan produksi 40-50 persen.

"Akibat kurangnya supply TSR20 dipasaran, sehingga harga menguat. Karena dipasar dunia ada beberapa pemenuhan kontrak yang mengalami delay shipment," katanya.

Masih kata Rudi, permintaan karet dari Cina, dan India makin meningkat. Namun ini masih sementara sifatnya, karena Covid-19 gelombang tiga sedang membayangi Eropa dan Amerika. Kalau masalah Covid-19 teratasi peluang kenaikan lebih tinggi akan lebih besar.

"Untuk petani Sumatera Selatan saat ini dapat digunakan untuk bergabung di UPPB terdekat atau segera membentuk UPPB baru jika sudah ada luasan areal 100 Ha," katanya.

Dengan bergabung di UPPB  petani dapat memperbaiki mutu dengan menyeragamkan umur simpan karet, menyeragamkan bahan pembeku anjuran dan tidak merendam atau mencampur dengan bahan bukan karet.

Dengan demikian petani akan mendapatkan selisih harga Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu per kg dibandingkan dengan menjual sendiri sendiri.

Rudi pun memberikan tips agar kadar karet kering ditingkat petani lebih maksimal caranya yaitu pakai bahan pembeku yang dianjurkan dan harus seragam. Bisa pakai Specta, Asap Cair atau Deorub.

Baca juga: Ancaman Enceng Gondok di Danau Ranau, Ini Tanggapan Dinas Pariwisata OKU Selatan

Lalu umur bahan olah karet rakyat (Bokar) harus sama, misal kalau umur seminggu dijual seragam umur seminggu. Jangan dicampur dengan Bokar yang ber umur 2 atau 3 hari.

Kemudian, tidak boleh direndam dan dicampur dengan bahan bukan karet, makin cepat ditumpahkan dari bak pembeku makin tinggi KKK nya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved