Berita Palembang
Prakiraan Cuaca Palembang : Hujan Siang Hari Berpotensi Terjadi Selama Sepekan ke Depan
Meski musim kemarau, potensi hujan di Palembang pada siang hari ini diprakirakan berlangsung hingga sepekan ke depan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Stasiun Meteorologi SMB II Palembang menyampaikan prakiraan cuaca di Palembang terbaru. Hujan pada siang hari berpotensi terjadi selama sepekan ke depan.
Kenapa masih ada hujan padahal sekarang masuk musim kemarau?
Kepala Unit Analisa Dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, Selasa (17/8/2021) menjelaskan, berdasarkan kajian klimatologi, beberapa waktu ini curah hujan masih bisa terjadi karena adanya faktor-faktor penggerak cuaca yang menambah pasokan uap air di udara.
"Sehingga dengan adanya faktor itu menyebabkan pertumbuhan awan konvektif yang signifikan untuk menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujarnya.
Sinta menjelaskan, faktor- faktor penggerak cuaca yang saat ini berpengaruh di Sumsel di antaranya nilai indeks IOD negatif yang menunjukkan adanya suplai uap air basah dari Samudera Hindia sebelah timur Afrika ke perairan Barat Sumatra sehingga pasokan uap air di wilayah Sumatra khususnya menjadi besar.
Mulai aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di wilayah Indonesia bagian barat, adanya sirkulasi angin tertutup di perairan Barat Sumatera dan konvergensi di wiayah timur Sumsel turut andil juga menambah pasokan uap air bertambah besar di wilayah Sumsel.
Baca juga: Doa Ketika Turun Hujan Dibaca Rasulullah SAW, Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia
"Faktor tersebut dapat menimbulkan pertumbuhan awan-awan kovektif yang cukup signifikan menghasilkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," jelas dia.
Potensi hujan di Palembang pada siang hari ini diprakirakan berlangsung hingga sepekan ke depan.
Meski siang hari hujan, rupanya cuaca terasa panas dan gerah di malam hari. Menurut Sinta, fenomena bisa disebabkan karena setelah matahari terbenam permukaan bumi masih hangat atau lambat dingin sehingga radiasi bumi yang terpancar pada malam hari membuat udara seperti gerah.
Sinta mengimbau, masyarakat agar dapat beradaptasi dengan kondisi cuaca yang masih bisa berfluktuasi seperti saat ini seperti mewaspadai banjir dan genangan di wilayahnya dan angin kencang pada saat hujan.
Selain itu, masyarakat juga diminta tetap menjaga kesehatan dalam perubahan cuaca ini dan juga tidak membakar lahan dan hutan.
"Di Sumsel masih dalam periode kemarau dan potensi hujan juga bisa tidak merata di setiap wilayah. Faktor cuaca penggerak cuaca tersebut tidak aktif maka potensi karhutla masih bisa terjadi," kata Sinta. (SP/ Jati Purwanti)