Berita Prabumulih
Bocah 9 Tahun Alami Jantung Bocor, Motor Sang Ayah Dibegal, Kini Dikunjungi Kapolres Prabumulih
Bocah berusia 9 Tahun di Prabumulih mengalami penyakit Atresia Pulmonalis atau kebocoran katub jantung dikunjungi Kapolres, AKBP Siswandi SIK MH
Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Sungguh malang nasib dialami bocah usia 9 tahun yakni Maha Gena Fhate. Sejak lahir Maha Gena mengalami penyakit Atresia Pulmonalis atau kebocoran katub jantung.
Berdasarkan hasil diagnosa dari tim dokter Prabumulih, jalur darah Gena tecampur, bilik kanan tetutup, arteri pun tunggal yang seharusnya bercabang.
Begitu juga kondisi oksigen pernapasannya tidak menyebar dengan merata, serta jalur peredaran oksigen dengan darah dari jantung Gena menjadi tidak teratur mengakibatkan darah bagus dan kotor becampur.
Kondisi itu membuat Gena selalu mengalami rasa sakit sejak kecil, terlebih ketika kambuh maka rasa kesakitan luar biasa akan dialami bocah kelas 5 SD itu.
Saat ini, anak ke enam dari enam bersaudara pasangan Liguan Sadan dan Supriatin itu masih terbaring di ICU RSUD Prabumulih untuk mendapatkan perawatan.
Tim dokter sendiri sudah beberapa kali meminta keluarga Gena agar dilakukan operasi di Jakarta.
Namun karena ekonomi keluarga yang tergolong tidak mampu, membuat Gena terpaksa hanya dibawa ke rumah sakit saja.
Mirisnya lagi, ayah Gena yakni Liguan Sadan yang menggantungkan hidup dengan menyadap karet serta ojek menjadi korban pembegalan beberapa waktu lalu sehingga membuat dirinya terpaksa naik ojek dan meminjam motor tetangga untuk menjenguk anaknya di rumah sakit.
Hal ini terungkap setelah komunitas Keluarga Pajero Indonesia (KPI) dan Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SIK MH mendatangi kediaman Maha Gena di Jalan Jenderal Sudirman Dusun Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih pada akhir pekan lalu.
KPI Prabumulih dan Kapolres Prabumulih mengumpulkan donasi untuk membantu Maha Gena Fhate agar bisa dioperasi di Jakarta atau bisa dirawat di rumah sakit di Palembang.
Sementara Liguan Sadan ketika dibincangi mengatakan dirinya bersama keluarga pasrah lantaran anaknya sudah 9 tahun mengidap penyakit katub jantung bocor dan sudah tidak memiliki uang lagi.
"Kita dirujuk ke Palembang dan operasi ke jakarta, tapi karena kita tidak ada sepeserpun duit bagaimana mau membawa ke Palembang. Apalagi kalau dibawa ke (rumah sakit-red) Palembang otomatis biaya sendiri bukan ditanggung rumah sakit, jadi pasrah kita," kata Liguan Sadan sedih.
Liguan Sadan mengaku dirinya juga saat ini mentok dalam mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari dan perawatan anaknya lantaran motor kesayangan untuk usaha hilang dibegal.
"Kalau saat ini ke rumah sakit saja harus minjam motor ke terangga, anak sakit motor hilang. Coba mau bagaimana, mentok pikiran saya," katanya.