Berita Palembang
Vaksin DPT di Sejumlah Puskesmas Palembang Kosong, Imunisasi DPT Bayi Tertunda
Vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT) di Sejumlah Puskesmas di Kota Palembang Kosong. Mereka menanti pasokan dari Dinkes Kota Palembang
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Stok vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT) di Puskesmas Palembang mulai kosong sejak stok vaksin DPT untuk bulan Juli didatangkan.
Sehingga imunisasi DPT untuk bayi yang belum berusia satu tahun belum dilaksanakan alias tertunda.
Salah satunya di Puskesmas Pembina Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Jakabaring Palembang.
Koordinator Imunisasi Puskesmas Pembina, Desma Pramita mengatakan, vaksin DPT terakhir didapat bulan Juli sebanyak 15 vial, kemudian habis dalam kurun waktu dua minggu.
"Untuk bulan ini kami belum dapat lagi, karena baru mengajukan jumlah vaksin ke Dinas Kesehatan, " kata Desma, Selasa (10/8/2021).
Ia mengaku tidak mengetahui kenapa vaksin DPT bisa sampai langka.
Namun pada dasarnya intesitas penyuntikkan vaksin DPT kepada bayi dilakukan sebanyak empat kali, yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan 18 bulan.
"Kami hanya merencanakan mengajukan jumlah vaksin, berapa pun dapatnya tergantung dari Dinas Kesehatan, " ujarnya.
Puskesmas Pembina pada kondisi normal biasanya mendapat jatah vaksin DPT sebanyak 50-60 vial.
Namun kekosongan vaksin DPT mulai dirasakan sejak bulan Maret 2021, dimana jatah vaksin berkurang dari idealnya.
Bahkan di bulan April dan Juni, pihaknya sama sekali tidak menerima stok vaksin DPT.
Satu vial vaksin DPT bisa ditujukan untuk lima orang bayi.
"Maret kami dapat 30 vial, sedangkan bulan Mei cuma dapat lima vial, " ujarnya.
Penyuntikkan imunisasi DPT dijadwalkan Kamis namun pihaknya juga menurunkan petugas Puskesmas di Posyandu wilayah kerjanya.
Kosongnya stok vaksin DPT mempengaruhi tingkat kunjungan Puskesmas.