Berita Nasional

Said Didu Warning Gubernur Anies, Ada Buzzer Lempar Isu Kegagalan Pemerintah Pusat ke DKI

Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, mengingatkan kepada publik agar bersiap menerima segala informasi yang dinarasikan oleh pihak yang ia sebut dengan 

TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengacungkan jempolnya saat ditanya soal rencana pembanggilan dirinya oleh KPK terkait kasus korupsi pembelian lahan, Selasa (27/7/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Anies Baswedan diperingatkan akan ada serangan buzzer.

Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, mengingatkan kepada publik agar bersiap menerima segala informasi yang dinarasikan oleh pihak yang ia sebut dengan buzzer.

Said Didu menjelaskan, ada arahan kepada para buzzer tersebut untuk membelokkan isu kegagalan pemerintah pusat ke lingkup DKI Jakarta dalam hal ini untuk menyerang Anies Baswedan.

Dalam cuitannya, Said Didu juga memention akun Twitter Anies Baswedan.

Sebelumnya, Said Didu juga menyinggung soal aksi sejumlah pegiat media sosial yang mengunakan momentum pemberian donasi Rp2 triliun oleh keluarga keturunan Tionghoa untuk menyerang berbagai pihak bahkan cenderung berbau SARA.

Dalam pujian yang disampaikan untuk donasi dari keluarga Akidi Tio itu, mereka membanding-bandingkan dengan donasi yang dikumpulkan oleh sejumlah ulama serta digunakan untuk menyerang pihak oposisi yang dianggap tidak memberikan kontribusi apa-apa kepada bangsa.

Selain menyebut kalah dalam jumlah, mereka membawa-bawa ras tertentu dan dibandingkan dengan muslim pribumi.

Namun, setelah waktu yang ditentukan habis dan keluarga Akidi Tio tak mampu menunjukkan uang Rp2 triliun, para pegiat media tersebut menyadari apa yang mereka lakukan adalah hal yang 'memalukan'.

Bahkan, salah satu dari mereka, yakni Denny Siregar, mengakui dirinya terjebak prank dan pasrah ketika mendapat bullyan dari warganet karena ia pernah membuat konten khusus tentang sumbangan itu dan membandingkan dengan sumbangan lain.

Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu menganggap, peristiwa donasi keluarga almarhum Akidi Tio yang terindikasi batal itu membuka topeng pihak-pihak yang ia sebut sebagai buzzer.

Ia menyoroti tindakan sejumlah buzzer itu yang memperbandingkan donasi Rp2 triliun itu dengan donasi yang dilakukan umat muslim, khususnya untuk membantu warga Palestina.

Justru, menurut Said Didu, tindakan para buzzer itulah yang berpotensi memecah-belah persatuan bangsa.

"Topeng kalian terbuka. Hikmah dari kasus rencana sumbangan Akidi Tio membuka topeng akun-akun buzzeRp yang biasanya gunakan hastag #NKRI #Bhinneka #Pancasila ternyata sebagai geng pemecah belah bangsa dengan gunakan kasus tersebut untuk menyerang pihak lain denga basis SARA," ungkapnya

Artikel ini telah tayang di WartaKota

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved