Berita Nasional
Link dan Cara Pasang Twibbon HUT Jalasenastri 2021, Ini Tanggal Ulang Tahun dan Sejarah Berdirinya
Jalasenastri yang berdiri pada tanggal 27 Agustus, akan merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-75 pada tahun 2021. Ini cara pasang twibbon
TRIBUNSUMSEL.COM-Jalasenastri adalah satu-satunya organisasi istri prajurit TNI Angkatan Laut. Jalasenastri yang berdiri pada tanggal 27 Agustus, akan merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-75 pada tahun 2021.
Berikut Ini Cara Pasang Twibbon HUT Jalasenastri
1. Klik salah satu link di bawah ini, kamu akan diarahkan ke halaman twibbonize.
2. Pilih template yang ingin kamu gunakan.
3. Klik ‘Lihat’, lalu tunggu proses memuat hingga selesai.
4. Klik ‘Pilih Foto’, maka laman otomatis akan mengakses galeri foto Kamu.
5. Pilih foto yang ingin kamu jadikan twibbon.
6. Geser foto hingga sesuai dengan yang kamu inginkan.
7. Klik ‘Crop’, tunggu proses cropping selesai.
8. Jika telah selesai, klik ‘Download’.
9. Foto twibbon kamu otomatis tersimpan di perangkat, dan siap untuk dibagikan ke seluruh akun media sosialmu.
Sejarah
Sejarah pertumbuhan Jalasenastri dikutip dari jalasenastri.tnial.mil.id, erat kaitannya dengan keberadaan organisasi wanita Indonesia yang secara kesatuan telah lahir pada tahun 1928 melalui Kongres Perempuan Indonesia-I.
Pergerakan wanita Indonesia sebelumnya masih bersifat kedaerahan, namun telah menunjukkan langkah yang makin berkembang ke arah nasional yang mewakili kepentingan bersama.
Mereka bergerak dan berjuang didorong dengan adanya penderitaan akibat penjajahan. Perkembangan organisasi wanita mencapai puncaknya setelah diproklamirkan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Semua lapisan masyarakat disegenap pelosok tanah air bangkit berjuang bahu membahu mempertahankan kemerdekaan.
Dimana-mana timbul organisasi pejuang. Seiring dengan perkembangan organisasi wanita pada masa itu, para isteri pemuda pelaut yang tersebar di kota-kota pelabuhan dan Markas Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), atas dasar rasa senasib sepenanggungan dan seperjuangan juga mendirikan perkumpulan.
Perkumpulan tersebut mempunyai kegiatan untuk membantu perjuangan suami yang berada di garis depan serta memelihara dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Pada tahun 1946, para isteri anggota ALRI di beberapa tempat berusaha menghimpun kekuatan mereka, agar dapat mengemban tugasnya sebagai isteri pejuang. Perkumpulan mereka terbentuk secara spontan dan setempat oleh dorongan senasib sepenanggungan sebagai keluarga pelaut.
Organisasi isteri anggota ALRI tumbuh dengan cepat, baik di Jawa maupun di luar Jawa yang masing-masing berdiri sendiri tanpa ada hubungan dan dengan nama yang berbeda seperti : Persatuan Puteri Keluarga Angkatan Laut (PPKAL) di Lawang, di Yogyakarta, di Tegal, di Pariaman, Ikatan Keluarga Angkatan Laut (IKAL) di Jakarta, Ikatan Wanita Angkatan Laut (IWAL) di Surabaya, IKAL di Makassar dan Persatuan Isteri Angkatan Laut (PERIAL) di Tanjung Pinang.
Kondisi seperti ini menimbulkan suatu gagasan dari Ny. Raharti Subijakto selaku isteri Kasal untuk menyatukan seluruh organisasi keluarga Angkatan Laut. Gagasan mengadakan Konperensi untuk menyatukan seluruh organisasi keluarga Angkatan Laut pernah direncanakan pelaksanaannya pada bulan Mei 1955.
Namun rencana tersebut tidak terlaksana karena IKAL Jakarta mengalami kesulitan untuk mendapatkan hubungan dengan organisasi keluarga Angkatan Laut di Komando-komando Daerah Maritim (KDM-KDM).
Setelah ada kesepakatan antara IKAL Jakarta dan IWAL Surabaya, kemudian kedua organisasi ini memprakarsai untuk mengadakan pertemuan bagi seluruh organisasi yang ada.
Pertemuan diadakan pada tanggal 27-29 Agustus 1957 bertempat di Jalan Diponegoro No. 51 Jakarta yang kemudian dikenal dengan nama Konperensi Jalasenastri, karena berhasil membentuk wadah tunggal organisasi yaitu Jalasenastri. Selanjutnya organisasi wanita ALRI yang telah ada di beberapa tempat menjadi cabang Jalasenastri.
Untuk melaksanakan konsolidasi dan memantapkan gerak langkah Jalasenastri di bidang sosial, politik dan budaya sesuai dengan situasi negara pada saat itu Jalasenastri melaksanakan Kongres I, II dan ke III dengan hasil nyata ditetapkannya Jalasenastri menjadi satu-satunya organisasi isteri anggota ALRI dan bersifat semi dinas.
Kondisi yang tidak menguntungkan akibat adanya pemberontakan G-30-S/PKI membuat para Pemimpin ALRI meningkatkan pengendaliannya ke seluruh unsurnya termasuk pengamanan terhadap Jalasenastri. Konsekuensi dari usaha pengamanan terhadap organisasi ini adalah melakukan penyesuaian pada struktur organisasinya. Sebagai tindak lanjut dari upaya ini, melalui Musyawarah Kerja pada tanggal 1 Nopember 1966 berhasil menetapkan keputusan bahwa isteri pemimpin tertinggi ALRI memegang pimpinan pusat Jalasenastri.
Tanggal 13 Januari 1970 Jalasenastri ditetapkan sebagai organisasi dinas ekstra struktural sejalan dengan adanya integrasi ABRI.
Terjadi pula pengintegrasian istri ABRI dalam wadah Dharma Pertiwi, Dharma Pertiwi menjadi induk dari segenap organisasi istri ABRI, maka AD, ART, atribut dan pensusunan rencana kerja jalasenastri mengacu pada ketentuan yang ada pada Dharma Pertiwi.
Setelah melalui berbagai tantangan dan rintangan, Jalasenastri tumbuh sebagai organisasi yang solid. Penyempurnaan demi penyempurnaan terus dilakukan. Likuidasi dalam tubuh Jalasenastri sebagai langkah penyesuaian reorganisasi di lingkungan TNI AL tahun 1985 yang disesuaikan dengan struktur Kotama berjalan dengan lancar tanpa menghambat program kegiatan Jalasenastri.
Periode kepemimpinan Jalasenastri pada masa-masa berikutnya merupakan masa pemantapan dan peningkatan semua program kegiatan Jalasenastri.
Selama masa ini Jalasenastri mampu mengantipasi program-program pemerintah seperti program Keluarga Berencana dan Pendidikan.
Berbagai kegiatan lain terus dilakukan oleh Jalasenastri sesuai program kerjanya dan telah mampu menumbuhkembangkan dinamika kehidupan di Era Globalisasi, khususnya dalam lingkungan keluarga besar TNI AL.