Berita Nasional

Kisah Bocah 10 Tahun Hidup Sebatang Kara setelah Ayah dan Ibu Meninggal, Kini Bantuan Mengalir

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka memberikan langsung bantuan itu kepada Vino yang sudah berada di Kabupaten Sragen.

Editor: Weni Wahyuny
Instagram/nikitamirzanimawardi_172
Bocah hidup sebatang kara ditinggal orangtua yang meninggal karena covid 

Setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, Vino (8) akan dirawat dan dibesarkan kakek neneknya, yang ada di Kabupaten Sragen.

Vino telah sampai di Kabupaten Sragen, pada Senin (2/8/2021) setelah menempuh perjalanan panjang, dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Ekspresi Vino terlihat bahagia, dia bisa berkumpul bersama kakek dan neneknya di Sragen.

Vino, yang dijemput oleh kakeknya, tiba di Kabupaten Sragen dengan selamat.

Vino pun sempat berbincang dengan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Ditemui setelah berbincang dengan Bupati, Vino mengaku jika sudah besar, ingin menjadi seorang pilot.

"Cita-citanya ingin jadi pilot, biar bisa nerbangin pesawat," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (3/8/2021).

Cita-citanya itu tumbuh, setelah waktu kecil sudah diajak kedua orang tuanya pergi ke Kalimantan naik pesawat.

"Kemarin naik pesawat yang kedua, pingin bisa nerbangin pesawat," ujarnya polos.

Kini, Vino harus berjuang menggapai mimpinya, tanpa didampingi orang tua yang sangat disayanginya.

Namun, hal itu tidak menjadikan Vino patah semangat.

Dukungan kepada Vino terus mengalir, sehingga Vino tak merasa sendiri dan tetap ceria.

Pesan Menyentuh Vino

Yatin (56), kakek Vino hari ini berangkat menuju Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur untuk menjemput cucu tercintanya.

Sebelumnya, Alviano Dafa Raharjo (8) hidup seorang diri di Kalimantan Timur, setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, karena terpapar covid-19.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved