Pasien Isoman di Palembang Meninggal
Pak RW di Palembang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Sang Istri Selalu Teringat Pesan Suaminya
Heriyadi terpapar Covid-19. Ia meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebelumnya sang istri kesulitan mencari kamar rawat inap rumah sakit
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kepergian M Heriyadi Ketua RW di Jalan Ali Gatmir Kelurahan 13 Ilir Palembang, memberi duka bagi keluarga terutama sang istri Asmawati.
Heriyadi terpapar Covid-19. Ia meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah.
Asmawati mengingat pesan yang sering diucapkan almarhum suaminya semasa hidup.
"Jangan sering marah ke anak," itulah pesan Heriyadi kepada istrinya.
Anaknya diketahui baru berusia tujuh tahun dan duduk di kelas 2 SD.
Itu adalah anak satu-satunya pasangan ini setelah menikah selama 27 tahun.
"Bapak sering mengingatkan jangan sering marahi anak, karena masih kecil, " ungkap Asmawati ketika dibincangi, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Ketua RW di Palembang Saat Isolasi Mandiri, Istri : Rumah Sakit Penuh
Dari cerita Asmawati, almarhum dikenal sebagai sosok yang ramah dan sabar kepada anaknya. Hal ini juga membekas kepada sang anak.
Ketika ayahnya meninggal, sang anak awalnya tidak menyadari. Sampai akhirnya pada malam hari hanya ada sepupu dan anggota lain di rumah.
"Dia nangis sejadi-jadinya malam itu, nanya kemana ayah. Baru sadar kalau ayahnya sudah tiada, " katanya.
Kemudian anaknya mulai paham dan berhasil dibujuk setelah diceritakan.
"Pokoknya saya bilang ayah sudah pulang nak, " singkat Asmawati.
Almarhum Heriyadi, istri dan anak semata wayang tinggal di dekat lingkungan anggota keluarga Heriyadi, kakak dan adik.
Sebelum membuka warung di dekat rumah, Heriyadi diketahui memulai buka usaha dengan menjual karung.
Almarhum juga sudah tinggal di lingkungan tersebut sudah sejak tahun 1960-an.
"Membuka warung jualan tekwan, kopi, model, dan lain-lain tiga tahun terakhir. Bapak juga sempat jadi Ketua RT disini, " ujarnya.