Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun ke Sumsel
Catatan Dahlan Iskan Soal Akidi Tio Sumbang Rp2 T : Saya Malu Kalau Pakai Baju Bagus di Depan Mereka
Catatan Dahlan Iskan yang Tayang di Blog Pribadinya Disway.ID soal sosok Akidi Tio
Saat itu Tio berusia 89 tahun. Berarti 101 tahun hari ini.
Beliau meninggal akibat serangan jantung. Makamnya juga di Palembang.
Istri Tio sudah meninggal lebih dulu: tahun 2005. Juga di Palembang. Dalam usia 82 tahun.
Mereka punya 7 orang anak. Hanya seorang, putri, yang masih tinggal di Palembang. Yang lain tinggal di Jakarta.
"Semua jadi pengusaha sukses," ujar Prof Hardi.
Tio adalah pasien Prof Hardi. Istri Tio pasien istri Prof Hardi, yang juga seorang dokter.
"Saya dan istri akrab dengan keluarga Pak Tio," ujar Prof Hardi.
Menurut Prof Hardi, keluarga Pak Tio sudah bersahabat dengan Kapolda Irjen Eko Indra Heri jauh ke masa belakang. Yakni ketika Eko masih perwira dan masih bertugas di Direskrim Polda Sumsel.
Ketika Eko pindah tugas menjadi kapolres di Langsa, hubungan itu tetap akrab.
Tio adalah orang Aceh. Ia lahir di Langsa, Aceh Timur.
Salah satu adiknya punya pabrik di Langsa.
Saya pun menghubungi Bupati Aceh Timur Rocky Hasbalah Thaib. Siapa tahu kenal dengan keluarga Tio.
"Beliau sudah lama meninggalkan Langsa. Kami tidak kenal di sini. Yang jelas di Langsa memang banyak penduduk Tionghoa sejak dulu," katanya.
Dilihat dari marganya (Tio), berarti Akidi dari suku Tiuchu. Di Palembang memang banyak juga suku Tiuchu. Laksamana Cheng Ho –dengan armadanya yang besar– cukup lama singgah di Palembang.
Nama Palembang dalam bahasa Mandarin disebut Ju Gang (巨港) –pelabuhan besar. Sebagian armada Cheng Ho pilih menetap di Palembang –tidak meneruskan pelayaran ke Jawa dan kembali ke Tiongkok.