Berita Prabumulih

Sempat Ricuh, Muserkot KONI Prabumulih Hasilkan Beni Rizal Terpilih Aklamasi

Musyawarah Olahraga Kota (Muserkot) KONI kota Prabumulih akhirnya menetapkan Beni Rizal SH MH sebagai ketua KONI kota Prabumulih.

Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Pelaksanaan Muserkot KONI Prabumulih digelar di Hotel Gran Nikita Prabumulih sempat ricuh, Rabu (28/7/2021). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Pelaksanaan Musyawarah Olahraga Kota (Muserkot) KONI kota Prabumulih yang berlangsung di Hotel Grand Nikita sempat berlangsung ricuh, Rabu (28/7/2021).

Pelaksanaan Muserkot yang memilih ketua KONI itu dibuka secara langsung oleh Walikota Prabumulih H Ridho Yahya dan dihadiri Sekretaris KONI Provinsi Sumsel, Suparman Roman.

Setelah sempat ricuh, akhirnya dalam pelaksanaan Muserkot itu Beni Rizal SH MH ditetapkan panitia terpilih secara aklamasi menjadi ketua KONI kota Prabumulih.

Kericuhan dalam pelaksanaan muserkot lantaran dari enam bakal calon yang mengembalikan formulir hanya Beni Rizal SH MH diungkapkan panitia memenuhi syarat.

Sementara calon lain tidak memenuhi syarat dukungan.

Hal itu sempat membuat pelaksanaan Muserkot dihujani interupsi oleh para peserta khususnya dari bakal calon Arafik Zamhari SpdI dan tim.

Arafik Zamhari menegaskan Muserkot Koni  Prabumulih itu tidak ada hasil lantaran cacat secara hukum dan terkesan memaksakan kehendak.

"Dalam persyaratan yang dibentuk panitia khususnya nomor 4 dijelaskan tidak dalam menduduki jabatan struktural, ini tim penjaringan yang membuat tapi hari ini tim penjaringan panitia tidak mentaati persyaratan yang mereka buat," tegasnya Arafik usai Muserkot ditetapkan satu calon menang secara aklamasi.

Arafik menjelaskan, tim penjaringan atau panitia Muserkot sebagian besar merupakan sarjana hukum yang semestinya tau mengenai hukum namun justru melanggar hukum.

"Mestinya kalau sarjana hukum mereka tau aturan tapi malah melanggar aturan dan masih meloloskan yang melanggar hukum, ada apa," jelasnya.

Selain itu kata mantan Ketua DPD KNPI Prabumulih itu, ada salah satu panitia yang mengundurkan diri lantaran tidak tahan dengan tekanan dari orang yang berkepentingan.

"Ini ditekan oleh orang yang ada kepentingan sehingga mengundurkan diri. Kami tidak mengakui Muserkot ini ada hasil, masa langsung menerima langsung ketok palu dan kita tidak diberi waktu sanggahan," bebernya.

Tidak hanya itu, Arafik menuturkan KONI Sumsel mrnyampaikan ke Koni Prabumulih sempat mengeluarkan aturan dimana untuk pejabat boleh maju harus didukung oleh seluruh cabang olahraga.

"Total cabor yang memiliki hak suara sebanyak 42 cabor sementara Beni hanya didukung 31 berarti tidak memenuhi syarat tapi kenapa disahkan," tegansya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved