Olimpiade Tokyo 2020

Pakai Nama ROC di Olimpiade Tokyo 2020, Prestasi Atlet Negara Rusia Tetap Berkilau

ROC adalah negara apa di Olimpiade 2020? ROC adalah singkatan dari Russian Olympic Committe atau Komite Olimpiade Rusia

Editor: Wawan Perdana
AFP/ANGELA WEISS
Konstantin Semenov, atlet voli Rusia yang membela tim ROC di Olimpiade Tokyo 2020. 

Hukuman datang sebagai akibat inkonsistensi data yang diambil WADA pada Januari 2019 dari sebuah lab di Moskow yang kabarnya menjadi pusat jaringan doping yang disponsori negara. WADA akhirnya menjatuhi sanksi setelah Agensi Anti Doping Rusia gagal bekerjasama penuh dalam penyelidikan ini.

Namun, tahun lalu, Pengadilan Arbitrase Olahraga memangkas hukuman terhadap Rusia itu menjadi hanya dua tahun.

Larangan tersebut akan berakhir pada 16 Desember 2022. Hingga tanggal tersebut, atlet Rusia tak boleh bertanding di bawah bendera, nama, atau lagu kebangsaan mereka termasuk di Olimpiade Tokyo 2020.

Akan tetapi, atlet-atlet Rusia masih bisa berkompetisi di Olimpiade sebagai atlet netral, dalam artian mereka tak secara teknis membela suatu negara tertentu. Seragam tim diperbolehkan mengandung kata "Rusia" tetapi hanya apabila diikuti oleh kata-kata "atlet netral" demi memperjelas kalau mereka bukan mewakili Rusia.

Atlet-atlet ini tentu saja harus membuktikan kalau mereka tak terkait ke skandal doping tersebut. Sebanyak 335 atlet Rusia bertanding di bawah bendera ROC di Olimpiade Tokyo.

Sebagian besar dari mereka membela Rusia di Olimpiade-olimpiade sebelumnya dan kini kembali bertanding di bawah warna negeri Beruang Merah, biru-putih-merah.

Kendati demikian, mereka tak bertanding di bawah bendera Rusia. Bendera tim ROC merupakan sebuah api olimpiade berwarna biru-putih-merah yang diletakkan di atas lima cincin Olimpiade.

Selain itu, Rusia tak boleh tampil sebagai suatu negara di Piala Dunia 2022 atau Olimpiade Musim Dingin 2022.

Olimpiade Tokyo bukan kali pertama atlet-atlet dilarang tampil membela negara mereka. Sebelum ini, ada 100 atlet Rusia yang tak boleh turun di Olimpiade Rio 2016 setelah kabar akan tuduhan doping negara itu muncul.

Komite Olimpiade Kuwait juga dilarang turun di Olimpiade 2016 setelah negara tersebut meloloskan hukum olahraga yang tak sejalan dengan prinsip Gerakan Olimpiade.

Atlet-atlet negara teluk tersebut masih bisa berkompetisi di bawah nama Atlet dari Kuwait. Pada 2000, Afghanistan juga dilarang tampil di Olimpiade Sydney karena rezim Taliban mengeluarkan hukum yang diskriminatif terhadap wanita.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved