Akidi Tio Sumbang 2 Triliun ke Sumsel
Menelusuri Asal Usul dan Bisnis Usaha Akidi Tio, Dermawan Sumbang Rp2 Triliun untuk Sumsel
Akidi mempunyai tujuh orang anak, di mana enam di antaranya tinggal di Jakarta dan satu di Palembang. Semua anak Akidi merupakan pengusaha
Pada foto penyerahan bantuan yang viral, tampak seorang perempuan berada di tengah antara Kapolda Sumsel dan Prof Hardi.
Ternyata perempuan itu adalah anak bungsu dari Akidi Tio bernama Heriyanti.
Awalnya keluarga Akidi Tio tak ingin muncul, namun ada dorongan dari Prof Hardi agar salah satu keluarga ikut muncul untuk memberikan secara simbolis donasi tersebut.
"Awalnya keluarga Akidi Tio ingin menyerahkan bantuannya melalui saya saja. Namun saya bilang harus transparan," kata Prof Hardi saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Senin (26/7/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, diberikan langsung oleh keluarga Akidi Tio supaya publik tahu dan bisa memberikan inspirasi serta dorongan kepada yang lain, agar dermawan juga dimasa kesulitan seperti ini.
Baca juga: Menelusuri Jejak Keluarga Akidi Tio di Jalan Veteran Palembang, Penyumbang Rp 2 Trilun
Teman Lama Kapolda Sumsel
Kabar baik untuk warga Sumsel di tengah pandemi covid-19, ada dermawan yang mendonasikan uang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19
Donasi yang sangat besar ini datang dari keluarga alm Akidi Tio, seorang pengusaha yang pernah menetap di Palembang.
Dibalik pemberian donasi ini, ada kisah pertemanan dua orang sahabat Eko Indra Heri yang sekarang menjadi Kapolda Sumsel dan alm Johan, anak Akidi Tio
Seperti dikatakan sebelumnya, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengaku kaget sewaktu diberitahu nominal bantuan tersebut.
Sosok Akidi Tio dan keluarga ini memang sangat misterius. Jejak digital Akidi Tio tidak ditemukan di mesin pencarian Google.
Orang banyak bertanya, bagaimana kisah almarhum Akido Tio selama ini dan apa usahanya sehingga bisa memberikan sumbangan sangat besar.
Informasi disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru kepada Pemred Tribunsumsel.com Weny Ramdiastuti, semalam, menyebutkan, bantuan tersebut diberikan kepada Irjen Eko Indra Heri sebagai pribadi, bukan dalam kapasitas dia sebagai Kapolda Sumsel.
Ceritanya, sewaktu Eko Indra masih perwira pertama betugas di Langsa, Aceh, pada 1990an bertemu dengan seorang penjual es, Johan alias Ahok.
Johan ini Tionghoa Palembang menetap di kawasan Veteran.