Berita Nasional

Moeldoko Buka Suara Terkait Tudingan ICW Soal Ivermectin : Tuduhan Ngawur dan Menyesatkan

Klarifikasi Moeldoko soal tudingan ICW terkait Ivermectin hingga anaknya pula diseret-seret

Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com/ Ihsanuddin
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko buka suara soal tudingan ICW terkait Ivermectin 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko akhirnya buka suara terkait namanya disebut Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait PT Harsen Laboratories selaku produsen Ivermectin untuk pasien Covid-19.

Moeldoko sedang mempertimbangkan tudingan ICW itu.

"Atas berbagai tuduhan tersebut, mempertimbangkan melakukan langkah hukum terhadap ICW," kata Moeldoko dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

Dalam keterangan itu, Moeldoko membantah informasi yang disampaikan ICW terkait adanya hubungan antara dirinya dengan PT Harsen Laboratories.

Menurut Moeldoko, informasi yang disampaikan ICW menyesatkan.

"Itu tuduhan ngawur dan menyesatkan,” katanya.

Moeldoko juga menyinggung informasi lain yang disampaikan ICW terkait putri bungsunya, Joanina Novinda Rachma yang diduga punya kedekatan dengan pihak PT Harsen.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Riyo Kristian Utomo Anak Ribka Tjiptaning, Dituding ICW Terlibat Bisnis Ivermectin

"ICW menyebut Joanina punya hubungan bisnis dengan Sofia Koswara. Sofia berperan membantu PT Harsen dalam memperkenalkan Ivermectin ke publik. ICW juga menuding, Sofia bekerja sama dalam impor beras dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), " tutur Moeldoko.

"Tidak ada urusan dan kerja sama antara anak saya, Jo, dengan PT Harsen Lab,” kata Moeldoko.

Terkait tuduhan kerjasama HKTI dalam impor beras, Moeldoko menyebut hal itu tidak bisa dimaafkan.

“Ini menodai kehormatan saya sebagai ketua HKTI,” ujar Moeldoko.

Moeldoko juga menegaskan, informasi ICW yang menuding Joanina sebagai Tenaga Ahli di KSP, adalah salah besar.

Karena Moeldoko sudah pernah menjelaskan bahwa Joanina hanya pernah magang selama tiga bulan di KSP.

“Saya suruh dia belajar dari para tenaga ahli di KSP selama tiga bulan, awal 2020,” ucap Moeldoko.

Sebelumnya, ICW melakukan penelitian singkat selama satu bulan terakhir untuk melihat keterkaitan PT Harsen Laboratories dengan sejumlah elite politik di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved