Menuju Herd Immunity
Indonesia Punya 151 Juta Dosis Vaksin, Kenapa Stok Habis di Beberapa Puskesmas? Ini Penjelasannya
Wahari Warga PALI sudah dua pekan keliling ke beberapa fasilitas kesehatan (Faskes) namun tak juga mendapatkan Vaksinasi Covid-19
TRIBUNSUMSEL.COM-Wahari, warga di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel), mungkin menjadi satu di antara banyak orang yang sulit mendapatkan vaksin Covid-19.
Ia sudah dua pekan keliling ke beberapa fasilitas kesehatan (Faskes) mulai dari puskesmas hingga RSUD, namun tak juga mendapatkan Vaksinasi Covid-19.
Dari penjelasan petugas kesehatan, Kamis (22/7/2021), diperoleh informasi bahwa vaksin hanya diberikan untuk dosis kedua.
Kenapa stok vaksin habis? Padahal pemerintah menyatakan stok secara nasional aman dan mencukupi kebutuhan.
Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Arya Sinulingga menyebut, kecepatan penyerapan vaksin antara satu kabupaten/kota dengan lainnya tidak merata.
Hal itulah yang menyebabkan sejumlah daerah mengalami kekurangan stok vaksin.
"Kadang-kadang juga kita lihat kenapa bisa ya provinsi tersebut vaksinnya masih ada stoknya, tapi kok ada daerah yang kurang," kata Arya dalam siaran langsung Instagram Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman (@fadjroelrachman), Jumat (23/7/2021).
"Karena apa? Karena ada kabupaten/kota yang (vaksinnya) teserap cepat, ada kabupaten/kota yang nggak terserap cepat," tutur Staf Khusus Menteri BUMN itu.
Arya mengatakan, proses distribusi vaksin Covid-19 disalurkan oleh PT Bio Farma (Persero) ke 34 provinsi di Tanah Air.
Selanjutnya, provinsi menyalurkan ke seluruh kabupaten/kota hingga ke tingkat Puskesmas.
Apabila jumlah vaksin di suatu kabupaten/kota masih ada yang belum digunakan, kata Arya, vaksin itu tak bisa ditarik kembali untuk menutupi kekosongan stok vaksin di kabupaten/kota lainnya.
Sebab, distribusi vaksin sudah dihitung secara proporsional.
Hanya saja, penyerapan yang tidak merata menyebabkan munculnya kekurangan stok vaksin.
Baca juga: Dua Pekan Berburu Vaksin Terpaksa Gigit Jari, Warga PALI Divaksin 1 Terancam tak Diberi Dosis 2
"Jadi bisa di suatu daerah misalnya sudah ada 500.000 vaksin, tapi yang tervaksin baru 300.000. Ke mana yang 200.000 kok nggak dipakai?
Padahal ini provinsi masih minta (vaksin) juga karena ada yang kurang. Sudah disebar merata, proporsional sesuai jumlahnya, ada yang cepat penyuntikan, ada yang lama," terang Arya.