Berita Lubuklinggau

Pasien Isoman Lubuklinggau Dikirimi Masakan Istri Walikota Hj Yetti Prana, Lauknya Ayam Goreng

Pasien Isoman Lubuklinggau Dikirimi Masakan Istri Walikota Hj Yetti Prana. Hari pertama ini menu lauknya ayam goreng.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Istri Walikota Lubuklinggau Hj Yetti Oktarina Prana memasukkan lauk dan sayur yang telah selesai dimasak ke dalam mika-mika plastik untuk diantar kepada pasien isoman, Sabtu (17/7/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Istri Walikota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana menjadi Ketua 'panggung memasak' bersama ibu PKK di kediaman pribadinya Kelurahan Sukajadi Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumsel, Sabtu (17/7/2021) siang.

Rumah pribadinya dijadikan tempat memasak Dapur Ibu Lawan Covid-19 Lubuklinggau. Gerakan ini membantu menyediakan makanan gratis kepada warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Rumah pribadinya sejak pandemi Covid-19 lalu selalu sepi oleh para tamu karena dibatasi, Sejak saat ini akan selalu ramai oleh para ibu PKK yang mengatur menu masak untuk para pasien isoman di Kota Lubuklinggau.

Mengenakan jilbab hitam dipadu baju atasan warna kuning, istri Wali Kota Lubuklinggau ini begitu terampil memasukkan lauk dan sayur yang telah selesai dimasak ke dalam mika-mika plastik

Di hari pertama ini pasien isoman mendapat kiriman menu lauk berupa, ayam goreng, tempe, tahu bacem, sayur lodeh, kerupuk dan jeruk.

Dalam setiap plastik yang sudah berisi makanan, para ibu-ibu PKK juga memasukkan daun sungkai yang telah dimasukkan ke dalam plastik kecil beserta kertas bertuliskan tata cara mengolahnya untuk diminum.

Yetti Oktarina Prana atau biasa disapa Rina ini menuturkan, untuk hari pertama ini sebayak 146 porsi makanan dikirim kepada warga yang melakukan isoman di delapan Kecamatan Kota Lubuklinggau.

"Pengirimannya kita lakukan dua kali siang dan sore hari, totalnya 146 porsi tersebar di delapan kecamatan," kata Rina saat memasukkan lauk pauk ke dalam mika.

Rina mengatakan, makanan yang dikirim ini dikhususkan untuk pasien yang tidak 'mampu' dalam artian bukan miskin tapi dalam artian tidak mampu menyiapkan kebutuhan keluarganya atau pun pasien isoman seorang diri.

"Seorang diri seperti anak kostan jadi meminta kita untuk disiapkan makanannya, makanan yang kita kirim kering karena kuahnya dipisahkan plastik," ujarnya.

Rina sangat berharap gerakan ini dapat membangun dan membentuk semangat untuk berbagi, menyelesaikan masalah ini harus bersama-sama bukan hanya melalui pemerintah Kota Lubuklinggau.

"Sehingga kedepan kita tidak lagi melihat orang yang sakit terkena Covid-19 itu adalah orang yang harus kita hindari, dan seharusnya kita rangkul dan bantu, kita juga insyallah semua sudah mengerti faham supaya tidak terpapar Covid-19 ini," ungkapnya.

Dalam pengantaran makanan, Dapur Ibu Lawan Covid-19 Lubuklinggau ini melibatkan unsur PMI yang dianggapnya memang sudah tahu bagaimana cara menjaga kesehatan mereka sendiri saat pandemi.

"Kita juga melibatkan unsur Pol PP Kota Lubuklinggau. "Nanti mereka akan membantu saya mengantarkan makanan ini ke rumah pasien isoman, teknisnya nanti lihat dilapangan, apa kita panggil (pasien) lalu makanannya digantung di pagar atau depan rumahnya," ujarnya.

Sebelumnya, Ide Munculnya Gerakan Dapur Ibu Lawan Covid-19 Lubuklinggau.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved