Fenomena Aphelion

Penjelasan Lapan Soal Fenomena Aphelion Alias Bediding, Posisi Bumi Jauh dari Matahari

Beberapa hari belakangan ini masyarakat di berbagai wilayah Indonesia tak terkecuali kota Palembang bisa merasakan udara yang lebih dingin dari biasa

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Tribunsumsel.com
Aphelion adalah fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari. Hal ini terjadi karena orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Beberapa hari belakangan ini masyarakat di berbagai wilayah Indonesia tak terkecuali kota Palembang bisa merasakan udara yang lebih dingin dari biasanya. 

Di saat pagi maupun malam hari, suhu udara lebih dingin padahal saat ini Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

Banyak masyarakat yang menyebut fenomena aphelion menjadi penyebabnya. 

Sedangkan di pulau Jawa, fenomena suhu udara dingin di musim kemarau biasa disebut dengan istilah "bediding".

Untuk diketahui, sebagaimana dilansir dari akun resmi instagram @lapan_ri dijelaskan bahwa aphelion adalah fenomena dimana posisi bumi berada pada titik terjauh dengan matahari.

Disebutkan pula, aphelion di tahun ini terjadi pada tanggal 6 Juli 2021, pukul 05.27 WIB, 06.27 WITA, atau 07.27 WIT pada jarak 152.100.527 km. 

Dijelaskan, secara umum tidak ada dampak yang signifikan dari fenomena tersebut bagi bumi. 

Lapan juga menjelaskan, suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini diperkirakan bakal berlangsung hingga Agustus mendatang. 

Kondisi cuaca seperti ini biasa terjadi pada musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.

Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara, maka tekanan udara di belahan Utara lebih rendah
dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin.

Oleh karenanya, angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara dan saat ini angin yang bertiup itu dari arah Australia yang sedang mengalami musim dingin. 

Dampak yang ditimbulkan adalah penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di Selatan khatulistiwa.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved