Berita Ogan Ilir

Sekolah Tolak Naikkan Siswa, Wali Siswa Doakan SMAN 1 Indralaya Selatan Jadi Sekolah Internasional

Sekolah menolak menganulir keputusan tidak menaikkan sejumlah murid, wali siswa doakan SMAN 1 Indralaya Selatan jadi sekolah internasional.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Suasana pertemuan antara dewan guru dengan wali siswa yang tidak naik kelas di SMAN 1 Indralaya Selatan, Ogan Ilir, Kamis (8/7/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Permohonan agar sekolah menganulir keputusan tidak menaikkan sejumlah murid ditolak, wali siswa mendoakan  SMAN 1 Indralaya Selatan bisa menjadi sekolah internasional.

Hal ini terungkap saat diskusi yang cukup alot terjadi antara para wali siswa yang anak mereka tidak naik kelas, dengan pihak SMAN 1 Indralaya Selatan Ogan Ilir, Kamis (8/7/2021).

Pada pertemuan yang diselenggarakan di SMAN 1 Indralaya Selatan itu, para wali murid meminta kepala sekolah mencabut keputusan 21 siswa yang tidak naik kelas.

Perwakilan para wali siswa, Bakhtiar meminta SMAN 1 Indralaya segera mencabut keputusan tersebut secepatnya.

Kepala SMAN 1 Indralaya Selatan, Ismail Mayuza mengatakan, suatu keputusan yang memiliki kekuatan hukum tidak dapat dianulir dengan mudah seperti yang dimaksud wali murid.

"Saya sampaikan kepada Bapak dam Ibu sekalian, keputusan dewan guru itu punya kekuatan hukum. Apabila kita merombak keputusan itu, harus melalui kekuatan hukum yang lebih tinggi," ucap Ismail.

Kekuatan hukum lebih tinggi yang dimaksud Ismail yakni Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan.

"Tidak bisa dengan cara para wali murid beramai-ramai meminta keputusan tidak naik kelas dibatalkan. Tidak bisa," tegas pria berkacamata ini.

Dilanjutkan Ismail, apabila ada surat Disdik Sumsel yang memerintahkan dewan guru SMAN 1 Indralaya Selatan melakukan rapat ulang, merombak keputusan ini, hal tersebut baru bisa dianggap berkekuatan hukum.

Selain melaksanakan perintah dari Disdik Sumsel, Ismail menyebut apa yang akan dilakukan SMAN 1 Indralaya Selatan akan sesuai prosedur dan tidak menabrak aturan.

Ismail pun mempersilakan para wali siswa untuk mengajukan "banding" ke Disdik Sumsel.

"Jadi bukan ke Kejati Sumsel, Ombudsman. Bandingnya ke Disdik Sumsel, minta supaya kami rapat ulang," jelas Ismail.

Ia juga mengungkapkan, adapun kapasitas SMAN 1 Indralaya Selatan hanya sebatas membuka peluang untuk banding.

"Tapi kalau keputusan banding itu umpamanya tidak menyenangkan, kami tidak tanggung jawab ya," kata Ismail.

Jika nantinya keputusan banding ditentukan, Ismail menekankan agar semua pihak harus sepakat.

Bila sidang banding diajukan para wali siswa dan diterima Disdik Sumsel, ada tiga unsur yang harus hadir.

"Unsur pertama yakni dewan guru dan kepala sekolah, unsur kedua Diknas dan unsur ketiga yakni para wali murid yang anak mereka tidak naik kelas. Jadi tiga unsur ini nantinya harus duduk bersama pada sidang itu," terang Ismail.

Sementara Ismail telah panjang-lebar mengirimkan surat jawaban kepada wartawan perihal keputusan tidak menaikkan kelas 21 siswa tersebut.

"Sekarang ini kita sudah kehilangan keberkahan pendidikan. Apa sebab? Saya mencatat ada banyak hal," ungkap Ismail melalui rilis yang diterima wartawan.

Beberapa poin yang menjadi pertimbangan tidak naik kelas tersebut diantaranya banyaknya orang tua yang meremehkan, melecehkan, dan memusuhi guru anaknya.

"Contoh meremehkan, ketika diundang rapat atau mengambil rapor, tidak sampai separuh yang hadir," ujar Ismail.

Kemudian banyaknya siswa yang tidak patuh bahkan melawan serta kurang ajar terhadap gurunya.

"Contoh, kalau dipanggil berlari menjauh," ujar Ismail lagi.

Banyaknya orang tua murid yang tidak menerima hasil keputusan rapat dewan guru apabila anaknya tidak naik kelas.

Padahal keputusan rapat itu sudah mempertimbangkan semua aspek. Antara lain, akhlak, disiplin, dan kehadiran.

"Kalau keputusan itu disepakati oleh semua guru yang berjumlah 50 orang atau lebih, seharusnya kita yakin bahwa keputusan itu sudah sangat tepat," kata Ismail menegaskan.

Baca juga: Ada Penyempitan Lajur Perbaikan Jalan Bypass AAL, Berikut Sejumlah Jalur Alternatif bagi Pengendara

Sebenarnya perwakilan Disdik Sumsel hari ini datang ke SMAN 1 Indralaya Selatan untuk meminta data siswa yang tak naik kelas.

Namun entah mengapa setelah pendataan tersebut, perwakilan Disdik Sumsel tersebut langsung undur diri tanpa sempat duduk bersama para wali murid dan Kepala SMAN 1 Indralaya.

Perwakilan wali murid, Bakhtiar begitu mendengar jawaban Ismail, ia tampak tak puas dengan jawaban tersebut.

"Karena Bapak yang memutuskan anak kami tidak naik kelas, kami minta keputusan ini dicabut tanpa harus ada campur tangan dari Disdik Sumsel," kata Bakhtiar.

Ia juga mencoba menutupi kekesalannya dengan mendoakan SMAN 1 Indralaya menjadi sekolah terbaik dan mencapai level internasional.

"Kalau begitu saya salut dengan SMAN 1 Indralaya Selatan. Semoga menjadi sekolah terbaik, semoga menjadi sekolah internasional," ucap Bakhtiar sambil meninggalkan ruangan pertemuan.

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved