Berita Nasional
Lama Tak Muncul, Kini Budi Waseso Tanggapi Munculnya Isu Harga Beras dan Gabah Turun Imbas Impor
Lama Tak Muncul, Kini Budi Waseso Membahas Mengenai Isu Harga Beras dan Gabah yang Turun Imbas Impor
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Lama tak bersuara, akhirnya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso muncul.
Kali ini, Budi Waseso membahas tentang isu turunnya beras dan gabah.
Bukan tanpa sebab, penurunan harga beras dan gabah ini terjadi karena karena isu tentang impor.
Menanggapi hal tersebut, Perum Bulog saat ini masih terus melakukan penyerapan beras hasil panen petani dalam negeri.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, penyerapan yang dilakukan ini merupakan upaya untuk mempertahankan ketersediaan stok cadangan beras pemerintah sekaligus mencermati munculnya isu penurunan harga beras di sejumlah daerah.
“Bulog konsisten menyerap beras petani sebagai upaya stabilisasi harga beras di hulu, penyerapan ini juga membantu menggerakkan perekonomian di tingkat petani,” jelas Budi Waseso dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).
Lanjut pria yang disapa Buwas, penyerapan yang dilakukan Bulog ini membuat stok cadangan beras pemerintah masih terus terjaga.
Tercatat, ada 1,4 juta ton beras yang juga merupakan masuk dalam batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu 1 juta ton hingga 1,5 juta ton beras.
“Jumlah tersebut juga akan semakin bertambah mengingat masih ada sisa hasil panen sebelumnya di beberapa daerah, belum lagi nanti akan disusul dengan panen gadu beberapa bulan kedepan,” ucap Buwas.
Baca juga: Hati Wenny Ariani Terguncang Saat Anak Temukan Bukti Rezky Aditya Ayah Kandungnya, Disebut Mirip
Baca juga: Mengenal Sosok Ketua IDI Bekasi, Kamaruddin Askar yang Meninggal Terpapar Covid-19, Dokter Sigap
Meski demikian, Buwas mengakui di tengah upaya penyerapan tersebut muncul isu tentang penurunan harga gabah dan beras sebagai akibat melimpahnya pasokan gabah dan beras dari hasil panen sebelumnya yang masih terus berlangsung.
“Memang saya mendapatkan laporan tentang penurunan harga gabah dan beras yang katanya akibat impor beras,” jelas Buwas.
“Sebetulnya tidak demikian, tetapi lebih karena melimpahnya hasil panen dan akan semakin bertambah karena akan berlanjut dengan panen gadu nanti. Jadi bukan karena impor,” paparnya.
Perum Bulog memastikan, penyerapan beras petani di tengah isu penurunan harga gabah dan beras akan tetap dilaksanakan sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Sehingga diharapkan diterapkannya HPP gabah dan beras, dapat menjaga harga di tingkat petani.
“Jadi (isu harga turun) bukan karena impor, dan Insya Allah pemerintah tahun ini tidak perlu impor beras,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Isu Harga Beras dan Gabah Turun Imbas Impor, Begini Penjelasan Budi Waseso.