Darurat Covid 19
Daftar Kelebihan Tes PCR dengan Metode Kumur, YLKI Berikan Penjelasan
PT Bio Farma (Persero) mengklaim bahwa produk PCR kumur Bio Saliva, dapat mendeteksi 10 varian Covid-19 yang ada saat ini.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi di Indonesia membuat sejumlah pihak harus berinovasi.
Salah satu cara ialah dengan melakukan sebuah upaya untuk mendeteksi varian Covid-19 ini.
Hal itupun kini terus dilkaukan.
Yang terbaru, PT Bio Farma (Persero) mengklaim bahwa produk PCR kumur Bio Saliva, dapat mendeteksi 10 varian Covid-19 yang ada saat ini.
Bio Farma menyebutkan, 10 varian tersebut yaitu B 1.617.2 (Delta), B 1.617.1 (Kappa), B117 (Alpha), B1351 (Beta), P1 (Gamma), B1525 (Eta), B1526 (Iota), B1466.2 (varian Indonesia), B 1.427/29 (Epsilon), dan varian C.37 (Lambda).
Produk Bio Saliva ini juga, diketahui telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021 dengan Nomor Kemenkes RI AKD 10302120637.
Menanggapi hal tersebut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, produk tersebut tentunya harus dilakukan uji coba dulu terkait tingkat akurasi yang dimiliki dalam mendeteksi Covid-19.
Pengurus Harian YLKI Agus Suyanto menilai, selain uji coba tentunya produk ini harus mendapat izin dari yang berwenang dalam implementasinya misalkan organisasi kesehatan dunia atau Kementerian Kesehatan.
"Hadirnya produk tes Covid-19 selain antigen dan PCR ini, jangan sampai membuat ledakan gelombang di Indonesia karena tingkat akurasi yang belum diuji," ucap Agus saat dihubungi Tribunnews, Selasa (6/7/2021).
Ia juga mengungkapkan, metode skrining Covid-19 juga harus mengacu pada proses dalam melakukan tes dan perlu diteliti apakah efektif.
"Jangan sampai karena ingin memangkas harga tes Covid-19 dengan metode PCR, proses dan efektivitas menjadi dikesampingkan," ujar Agus.
Selain itu menurut beberapa sumber, menyebutkan bahwa PCR Kumur PCR ini dapat berkontribusi meningkatkan kapasitas tracing nasional.
Hal ini karena produk tersebut diklaim bisa mendeteksi hingga angka CT 40 dengan tingkat sensitivitas hingga 93,57 persen.
Kemudian PCR kumur tersebut juga diklaim dapat diberikan kepada anak-anak sampai lansia. Proses pengambilan sampel PCR kumur pun terbilang praktis sehingga, memungkinkan pengambilan sampel dalam jumlah yang sangat besar tanpa perlu menambah tenaga medis.
Baca juga: Anies Tutup 59 Perusahaan yang Melanggar PPKM Darurat, Ancam Cabut Izin Usaha jika Bandel
Baca juga: Ada 584 Ulama Meninggal Karena Covid-19, Kiyai Pengasuh Pesantren di Jawa dan Madura Diminta Waspada
Pengambilan Sampel Metode Kumur
PT Bio Farma bekerjasama dengan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics membuat inovasi terkait alat tes COVID-19. Alat tes bernama Bio Silva itu menggunakan metode kumur (gargling) untuk pengambilan sampelnya.
Kemudian, sampel diperiksa menggunakan alat PCR (polymerase chain reaction). Bio Silva disebut-sebut bisa digunakan untuk alternatif pengambilan sampel pemeriksaan PCR selain yang umum dilakukan menggunakan swab nasofaring-orofaring.
"Gargle-PCR memiliki sensitivitas hingga 95 persen sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain gold standard swab nasofaring-orofaring menggunakan PCR Kit," kata Biofarma dalam siaran pers.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Tes PCR dengan Metode Kumur, Ini Kata YLKI.