Darurat Covid 19

Ada 584 Ulama Meninggal Karena Covid-19, Kiyai Pengasuh Pesantren di Jawa dan Madura Diminta Waspada

Ada 584 Ulama Meninggal Karena Covid-19, Kiyai Pengasuh Pesantren di Jawa dan Madura Diminta Waspada

Editor: Slamet Teguh
RMI NU/MUI
Sebanyak 584 kyai atau ulama wafat selama pandemi Covid-19 hingga bulan Juli 2021 ini. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar pondok pesantren dan juga masyarakat waspada dan hati-hati. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia terus memakan korban.

Tak memadang siapapun, setiap orang berpotensi untuk terkena Covid-19 ini.

Sejumlah upayapun terus dilakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingat kiyai pengasuh pondok pesantren dan warga masyarakat agar waspada dan hati-hati.

Perkembangan kasus Virus Corona di Indonesia kini sangat masif.

Korban tak hanya warga biasa, tetapi juga para ulama atau kiyai, sebagian di antaranya para pengasuh ponpes di Jawa dan Madura.

Sedikitnya 584 ulama meninggal karena Covid-19.

Demikian dikatakan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Abdul Ghaffar Rozin, kemarin.

Berita terkini Warkotalive.com bersumber dari MUI.or.id  menyebutkan, data per 4 Juli 2021 sebanyak 27.233 kasus baru Virus

Corona dalam sehari terjadi di Indonesia dan di  Jakarta jumlah kasus baru mencapai 10.485 kasus.

Karena itu,  KH Abdul Ghaffar Rozin, Senin (5/7), mengimbau agar para pengasuh ponpes waspada dan hati-hati.

Pria yang akrab disapa Gus Razin mengatakan kasus-kasus Covid-19 juga banyak menerpa para pemimpin pesantren di wilayah Madura, Jawa Tengah, seperti Kudus, Pati, Demak, Jepara, dan daerah lainnya.

Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama ini juga mengaku memiliki data bahwa terjadi peningkatan jumlah ulama yang menderita Covid-19.

“Peningkatan penularan yang sangat signifikan terhadap para kiai dan pengasuh pesantren terutama di seluruh wilayah Madura dan wilayah lain seperti Jawa Tengah utara seperti Pati, Kudus, Demak, Jepara, dan daerah lainya secara merata,” katanya.

Gus Rozin mengatakan Pesantren sebenarnya memiliki awarenes atau kesadaran yang sangat tinggi terkait bahaya Covid-19.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved