Ki Manteb Soedharsono Meninggal
Alasan Ki Manteb Soedharsono Mendapat Julukan Dalang Oye, Bintang Iklan Obat Sakit Kepala
Nama mendiang Ki Manteb Soedharsono selalu identik dengan produk Oskadon obat sakit kepala. Tagline 'Pancen Oye' yang artinya benar-benar pas sebati.
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut asal-usul julukan Dalang Oye yang disandang Ki Manteb Soedharsono.
Nama mendiang Ki Manteb Soedharsono selalu identik dengan produk Oskadon obat sakit kepala.
Tagline 'Pancen Oye' yang artinya benar-benar pas sebati dengan dalang berjulukan 'Sabetan Setan' itu.
Mendiang selama 32 tahun menjadi bintang iklan obat sakit kepala itu.
Wajarlah jika itu jadi kehilangan terbesar bagi merek obat sakit kepala itu.
Melalui akun Instagram @Oskadon, mereka menulis Ki Manteb Soedharsono telah berkiprah bersama mereka dalam kurun waktu 32 tahun.
"Terima kasih Pak Manteb Soedharsono yang sudah bersama Oskadon Pancen Oye selama 32 Tahun.
Semoga karya-karyanya akan tetap dikenang menjadi kebanggan untuk Indonesia, dan diterima semua amal ibadahnya," tulis mereka.
Menurut salah seorang murid dari Ki Manteb, Ki Anom Dwijo Kangko, dikutip dari TribunSolo.com, kata "Pancen Oye" memiliki makna semangat dan motivasi.
"Maknanya serupa dengan kata 'jos' seperti pemantik semangat," ujarnya.
Kata yang muncul secara spontan tersebut selain menjadi slogan perusahaan obat juga menempel pada nama besar Ki Manteb.
"Selain dijuluki dalang setan, dalang Oye juga masuk dalam salah satu sebutannya," ungkapnya.
Bahkan dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com nomor polisi kendaraan miliki Ki Manteb diakhiri dengan kata "Oye".
Sampai ajal menjemput, Ki Manteb sampai mendapat julukan Dalang Oye.
Baca juga: Alasan Mengapa Ki Manteb Soedharsono Dijuluki Dalang Setan Semasa Hidupnya, Asal Nama Terungkap
Dihimpun dari sumber lain, Oskadon tidak pernah menghentikan kontrak iklannya.
Pasalnya mendiang dikontrak seumur hidup dan tak pernah menerima tawaran jadi bintang iklan produk lain.
Tak hanya itu, PT Tempo Scan Pacific, produsen Oskadon memberikan perlakuan istimewa dengan nilai kontrak mencapai ratusan juta rupiah setiap tahunnya.
Seusai Ki Manteb meninggal, pihak Oskadon masih dapat menggunakan materi iklan mendiang.
Urusan pembayaran kontrak akan dibicarakan dengan anak-anak mendiang sebagai ahli waris.
Baca juga: Inilah Werkudara, Wayang Kesayangan Ki Manteb Soedharsono, Ikut Antar Jenazah Sang Dalang Setan
Dikutip dari Kompas.com, asal mula Ki Manteb membintangi iklan Oskadon bermula pada dekade 1980-an.
Nama Ki Manteb yang melejit berkat "sabetan setan" semakin dikenal luas di dekade 1980-an.
Pada 1985, ia memiliki jadwal rutin menampilkan lakon Banjaran Bima di Jakarta yang dipromotori oleh Soedharko Prawiroyudo.
Ki Manteb juga sempat menjadi sutradara sandiwara radio.
Dinilai pandai membuat lakon, Ki Manteb mendapat tawaran menjadi bintang iklan radio produk obat sakit kepala pada tahun 1988.
Saat itu, ia dikontrak dengan bayaran Rp 11 juta per tahun.
Dua tahun kemudian, Ki Manteb muncul sebagai bintang iklan televisi untuk produk yang sama. Frasa iklan miliknya, "pancen oye", tentu masih tenar dan dikenang hingga sekarang.
Alasan mendapat julukan 'Dalang Setan'
Diberitakan sebelumnya, Ki Manteb Soedharsono tutup usia pada usia 71 tahun pada Jumat (2/7/2021) sekira pukul 09.45 WIB.
Pria kelahiran Sukoharjo, 31 Agustus 1948 ini merupakan salah satu dalang hebat yang ada di Indonesia.
Ia dikenal dengan sebuah iklan obat sakit kepala yang tenar dengan frasa "pancen oye".
Ki Manteb semasa hidupnya dijuluki 'Dalang Setan'.
Sebagian orang mungkin belum mengetahui sejarah Ki Manteb Soedharsono disebut Dalang Setan.
Berikut Fakta Ki Manteb Soedharsono, dikutip dari Kompas.com :
Julukan "dalang setan"
Dalam sejarah pedalangan Indonesia, Ki Manteb Soedharsono pantas didudukkan sebagai tokoh pembaharu.
Tradisi pedalangan yang semula sangat fenomenal di bidang catur, telah diubah dengan bidang sabet wayang.
Semenjak munculnya Ki Manteb, fenomena sabet menjadi trend di kalangan dalang-dalang muda yang menggantikan trend catur wayang.
Baca juga: Tangis Anak Dalang Ki Manteb Soedharsono Pecah saat Jenazah Keluar dari Rumah Duka : Bapak, Bapak

Karena piawai dalam bidang sabet wayang, Ki Manteb mendapatkan gelar “dalang setan” dari tokoh sesepuh pewayangan dan mantan Menteri Penerangan RI, Boedihardjo.
Kini, Ki Manteb telah pergi.
Namun warisan kesenian yang ditinggalkannya, tentu selalu berharga dan dikenang di jagad wayang Tanah Air.
Baca juga: Inilah Werkudara, Wayang Kesayangan Ki Manteb Soedharsono, Ikut Antar Jenazah Sang Dalang Setan
Asal nama
Ki Manteb Darah dalang Ki Manteb Soedharsono seolah mengalir turun temurun dari buyut hingga sang ayah, Ki Hardjo Brahim.
Ki Manteb berasal dari Desa Palur, Kabupaten Sukoharjo yang berjarak 10 km dari Kota Solo.
Saat masih dalam kandungan, ibu Ki Manteb sudah hendak memberi nama Soedharsono.
Namun, seiring pertambahan usia kehamilan, ibunya yang bernama Soedarti mengidam rokok siong manteb, yakni rokok yang terbuat dari campuran tembakau, klembak serta kemenyan.
Nama rokok tersebut kemudian disematkan sebagai nama depannya, Manteb Soedharsono.
Baca juga: Ki Manteb Soedharsono Pernah Minta Wayang Werkudara Ikut Mengantarnya ke Makam, Dipenuhi Keluarga
Awal belajar dalang
Kondisi politik tak mengizinkan Ki Manteb lulus dari STM Manahan 1 di tahun 1965.
Saat itu, sekolah Ki Manteb bubar akibat Gerakan September Tiga Puluh (Gestapu) 1965.
Tak bisa lagi bersekolah, Ki Manteb semakin mantap menjadi pedalang.
Waktu itu, ia membuka penampilan ayahnya, Ki Hardjo, dalam sebuah pertunjukan wayang.
Pada awal dekade 1970-an, ia berguru kepada dua dalang legendaris, Ki Narto Sabdo dan Ki Sudarman Gondodarsono.
Ia juga kerap mencuri ilmu dari dalang-dalang lain, seperti cara nembang sampai menggerakkan wayang yang disebut sebagai 'sabetan'.
Nama Ki Manteb yang melejit berkat "sabetan setan" semakin dikenal luas di dekade 1980-an.
Pada 1985, ia memiliki jadwal rutin menampilkan lakon Banjaran Bima di Jakarta yang dipromotori oleh Soedharko Prawiroyudo.
Ki Manteb juga sempat menjadi sutradara sandiwara radio.
Dinilai pandai membuat lakon, Ki Manteb mendapat tawaran menjadi bintang iklan radio produk obat sakit kepala pada tahun 1988.
Saat itu, ia dikontrak dengan bayaran Rp 11 juta per tahun.
Dua tahun kemudian, Ki Manteb muncul sebagai bintang iklan televisi untuk produk yang sama.
Frasa iklan miliknya, "pancen oye", tentu masih tenar dan dikenang hingga sekarang.