KMP Yunicee Tenggelam di Gilimanuk
Isak Tangis di Rumah Diah Korban Tewas KMP Yunicee yang Tenggelam, Suami dan 2 Anaknya Masih Dicari
Suasana duka di rumah korban tewas KMP Yunicee yang tenggelam. Diah dan anaknya tewas akibat kejadian ini, sementara suami dan anaknya yang lain masih
Meraka sempat mengajukan cuti beberapa hari untuk bisa berkumpul.
Baca juga: Update Korban KMP Yunicee Tenggelam di Perairan Gilimanuk, 7 Orang Meninggal, 11 Orang Masih Dicari
Mengingt selama pandemi COVID 19 yang bersangkutan tidak pernah ke Banyuwangi, Jawa Timur.
"Saat hendak pulang ke Karangasem ternyata takdir berkata lain. Kapal yang ditumpangi tenggelam hingga merenggut nyawa. Kita kehilangan mereka. Semoga mereka dapat tempat terbaik di alam sana," doa Taufiqurrahma.
Tidak Ada Firasat dan Sempat Video Call
Menurut Taufiqurrahman, tidak ada firasat apapun sbelum kejadiannya.
Selama perjalanan dari Bali ke Banyuwangi, tidak ada hambatan.
Perjalanan dilancarkan.
"Tidak ada firasat apapun sebelum kejadian," ungkap Taufiqurrahman kepada Tribun Bali.
Ditambahkan, sehari sebelum kejadian kakak Diah Ari Meiyani, sempat menelpon lewat video call.
Saat itu yang bersangkutan sempat senda gurau.
Baca juga: Kisah Korban Selamat KMP Yunicee Tenggelam, Terombang-ambing di Laut, Masih Bisa Selamatkan 2 Orang

Ditanya kabar keluarga di Banyuwangi, si korban menjawab dengan biasa.
Keluarga di Karangasem tidak mmiliki firasat atau kekhawatiraan apapun.
"Mungkin sudah takdirnya seperti ini. Semoga korban mendapat tempat terbaik di akhirat. Baru dua jenazah ditemukan. Untuk suami dan dua anaknya belum ditemukan," tambah Taufiqurrahman.
Keluarga Diah Ari Meiyani merasa terpukul, serta merasa kehilangaan sosok korban.
Paman korban, Rauf Zailani, juga mengataakan hal yang sama.