Update Harga Karet

Harga Karet Pekan Ini Ditutup Naik Rp 157 per Kg, KKK 100 Persen di Atas Rp 20 Ribu Per Kg

Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen pekan ini ditutup dengan kenaikan.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM/SAHRI
Harga karet di Sumsel akhir pekan, Jumat (25/6/2021) ditutup naik Rp 157 per Kg. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen pekan ini ditutup dengan kenaikan.

"Indikasi harga karet hari ini naik Rp 157 per kg dibandingkan indikasi karet hari, Kamis (24/6) untuk KKK 100 persen," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian MSi, Jumat (25/6/2021).

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada 24 Juni 2021 Rp 20.043 per kg.

Sedangkan harga karet hari ini, Jumat (25/6/2021) untuk KKK 100 persennya di harga Rp 20.200 per kg, artinya ada kenaikan Rp 157 per kg dibandingkan harga hari Kamis.

Lalu untuk KKK 70 persen hari ini, diharga 14.140 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 12.120 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 10.100 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 8.080 per kg.

Menurut Rudi, setelah dua pekan terakhir harga karet di Provinsi Sumsel mengalami penurunan harga dibawah Rp 20 ribu per Kg untuk KKK 100 persen, akibat kasus Covid19 meningkat. Lalu ada dua negara di Asean memberlakukan Lockdown yaitu Malaysia dan Singapura.

"Kini dua hari berturut-turut harga karet mengalami kenaikan yang cukup berarti dimana hari Kamis 24 Juni mengalami kenaikan sebesar Rp 570 per Kg dan hari ini Jumat 25 Juni 2021 Naik kembali sebesar Rp 157 per Kg menjadi Rp 20.200 per Kg untuk KKK 100 persen," katanya

Menurut Rudi, hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi di Singapura mulai bergeliat menujui normal sejak Pemerintah Singapura mencabut lockdown persial, dan masyarakat Singapura bisa beraktivitas kembali.

"Kita harapkan harga karet dapat kembali normal diatas harga Rp 20 ribu per Kg untuk KKK 100 persen. Namun kondisi ini tidak dapat diprediksi dapat bertahan berapa lama, karena Malaysia sendiri saat ini ada kemungkinan memperpanjan lockdown nya akibat target Vaksinasi Covid-19 tidak tercapai," katanya.

Masih kata Rudi, bagi petani Karet Sumsel, menyikapi hal ini tentu kesempatan ini harus digunakan untuk memperbaiki mutu karet agar Kadar Karet Kering (KKK) meningkat dan harga karetpun akan ikut meningkat.

"Apalagi pemerintah saat ini berupaya menyeragamkan bahan pembeku karet sesuai anjuran dengan memberikan bantuan bahan pembeku kepada seluruh UPPB yang ada di Sumsel," katanya.

Baca juga: Hari Ini Sejumlah Sekolah di Palembang Mulai Bagikan Rapor, Libur Akhir Tahun Ajaran Hingga 11 Juli

Baca juga: Waspada Penipuan Modus SMS Menang Hadiah Jutaan Rupiah dari BPJS, Cek Info, Ini Nomor Layanan

Rudi pun memberikan tips agar kadar karet kering ditingkat petani lebih maksimal caranya yaitu pakai bahan pembeku yang dianjurkan dan harus seragam. Bisa pakai Specta, Asap Cair atau Deorub.

Lalu umur bahan olah karet rakyat (Bokar) harus sama, misal kalau umur seminggu dijual seragam umur seminggu. Jangan dicampur dengan Bokar yang ber umur 2 atau 3 hari.

Kemudian, tidak boleh direndam dan dicampur dengan bahan bukan karet, makin cepat ditumpahkan dari bak pembeku makin tinggi KKK nya.

Rudi menambahkan, saat ini petani di Sumsel makin tertarik untuk bergabung atau membentuk UPPB baru karena dinilai lebih menguntungkan, sehingga total UPPB yang sudah terbentuk ada 302 UPPB yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved