Berita Nasional Hari Ini
Perawat Dipukul Keluarga Pasien Covid-19 di Puskesmas Pameungpeuk, Marah karena Kenakan APD
Seorang perawat dipukul keluarga pasien gegara kenakan APD terlalu lama. Pelaku pula marah mengapa si perawat kenakan APD
Menurutnya, saat ini tenaga kesehatan sedang kesulitan dengan membludaknya pasien Covid-19 ditambah dengan beban baru, yakni berurusan dengan ulah oknum masyarakat yang semena-mena.
"Mereka juga berjibaku bertaruh, hindari sikap-sikap dari oknum di masyarakat seperti itu, ini tidak boleh terjadi lagi," ujar Helmi Budiman.
Helmi menjelaskan, saat ini tenaga kesehatan yang menjadi korban pemukulan sudah melakukan visum dan terdapat memar di rahangnya.
"Hasil visum perawat yang kena pukul keluarga pasien Covid-19 terdapat luka memar di rahangnya," kata Helmi.
Kronologi pemukulan
Camat Pameungpeuk Tatang Suryana mengatakan awalnya orangtua pelaku terkonfirmasi positif Covid-19 dan dibawa menggunakan ambulans desa ke puskesmas.
Saat tiba di puskesmas pasien harus menunggu terlebih dulu di dalam ambulans, sementara nakes bersiap diri dengan memakai hazmat terlebih dulu.
"Petugas kesehatan terlebih dahulu memakai baju hazmat sesuai dengan SOP, kemudian naik ranjang dan sudah beres si anaknya memukul dengan alasan terlalu lama memakai baju APD," ucapnya
Menurut Tatang, pelaku juga sempat memarahi korban dengan mempertanyakan alasan memakai APD lengkap.
"Kenapa memakai baju APD kan ayah saya bukan Covid ucapnya, itulah alasannya sehingga terjadi pemukulan," kata Tatang.
Awal Mula Kejadian
Menurut Tatang, kejadian tersebut berawal dari orangtua pelaku yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Karena isolasi mandiri tidak memadai di desa maka pasien dibawa ke UGD PKM Pameungpeuk,"
Ketika sampai di Puskesmas Pameungpeuk pasien dan pelaku diminta untuk menunggu di luar puskesmas.
Sementara nakes yang akan menangani pasien terlebih dulu berganti pakaian menggunakan APD lengkap.