Ratusan Mahasiswa Unsri KKN di PALI

Epidemiologi Unsri Minta Mahasiswa harus Swab saat Datang dan Kembali dari KKN di PALI

Epidemiolog Universitas Sriwijaya, Iche Andriany Liberty memberikan pandangan tentang Ratusan mahasiswa Universitas Sriwijaya menjalani KKN di PALI

Tribunsumsel.com
Suasana KKN mahasiswa Unsri di Kabupaten PALI. Kedatangan 500 orang ke desa di PALI ini dipersoalkan karena dilakukan saat pandemi COVID-19 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG — Ratusan mahasiswa Universitas Sriwijaya melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (KKN).

Kedatangan mahasiswa ini menjadi perbincangan bagi banyak kalangan karena saat ini penularan  Covid-19 masih terus terjadi.

Menurut Epidemiolog Universitas Sriwijaya, Iche Andriany Liberty, pada dasarnya keputusan pemberangkatan mahasiswa untuk melakukan KKN tersebut sudah tepat atau belum terkait waktu dan hubungannya dengan dinamika situasi yang terjadi.

Dia menyebutkan, saat ini PALI dikategorikan sebagai daerah zona risiko sedang penyebaran Covid-19.

Jika melihat situasi, tentunya pandemi masih belum terkendali.

"Kita paham bahwa pembelajaran harus tetap berjalan. Harapannya memang mereka ini menjadi agent of change di tengah-tengah masyarakat, terutama membantu pemerintah dalam mengajak masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan," ujar Iche, Kamis (24/6/2021).

Meski demikian, kata Iche, sebenarnya hal yang esensial saat ini adalah keselamatan dan kesehatan baik mahasiswa maupun masyaakat tempat mahasiswa menjalani KKN.

"Tentu swab antigen menjadi sebuah kewajiban untuk dilaksanakan. Paling tidak sebelum dan setelah KKN ini.  Tetapi monitoring harian wajib juga dilakukan dari pihak penyelenggara," katanya.

Selain itu, dibutuhkan pula kesiapsiagaan pemerintah daerah (pemda) PALI jika muncul kasus baru.

Banyaknya jumlah mahasiswa yang melaksanakan kuliah di lapangan tersebut juga harus diwaspadai sehingga tidak menjadi media atau pemicu pelanggaran protokol kesehatan karena tidak mudah mengendalikan massa.

"Disamping itu, harus juga diingat kalaupun dari sisi mahasiswa negatif hasil swab antigennya, mereka berisiko tertular dari masyarkat di sana. Ini mengingat tracing dan testing yang tidak optimal," jelas Iche.

Tak Kantongi Izin Gugus Tugas PALI 

Kedatangan ratusan mahasiswa KKN Unsri ke Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Kamis (24/6/2021) tuai polemik.

Pasalnya, ditengah kian mewabahnya Covid-19 di Bumi Serepat Serasan, ratusan mahasiswa KKN universitas negeri di Sumatera Selatan ini diketahui belum memiliki surat izin baik Gugus Tugas maupun Polres PALI.

Berdasarkan itu, Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten PALI melakukan pendataan dengan mengumpulkan surat hasil swab antigen tiap mahasiswa.

Ketua Harian Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten PALI Junaidi Anuar mengaku pihaknya belum menerima surat izin maupun surat pemberitahuan dari mahasiswa KKN Unsri.

Namun demikian, kata Junaidi dikoordinasikan dengan pihak yang bertanggung jawab, bahwa sehari sebelum masuk wilayah Bumi Serepat Serasan, mahasiswa KKN telah dilakukan Swab Test maupun Rapid tes antigen.

"Dipastikan saat ini dalam proses pengumpulan surat hasil swab antigen daripada masing-masing mahasiswa." ungkap Junaidi, Kamis (24/6/2021).

Namun demikian, kata Junaidi pihaknya juga akan melakukan Swab atau skrining kepada mahasiswa KKN Unsri.

Bagitu pula saat mereka selesai dan pulang ke kampus.

Hal ini guna mendata, bahwa saat masuk maupun keluar tidak ada virus.

Nantinya para mahasiswa KKN ini akan membaur tiap warga desa yang ada di Bumi Serepat Serasan hingga lebih kurang 40 hari kedepan.

"Total keseluruhan lebih dari 500 mahasiswa. Dari tiga kecamatan ada 432 mahasiswa. Nantinya mereka akan tersebar di Lima (5) kecamatan di 49 desa di Kabupaten PALI." Katanya (SP/REIGAN)

Wakil Rektor Unsri Buka Suara 

Sekitar 500 mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten PALI.

KKN Unsri ini dilaksanakan saat pandemi COVID-19 masih berlangsung.

KKN Unsri ini dipusatkan di beberapa desa seperti di Desa Betung, Betung Barat, Betung Selatan, Talang Bulang Selatan, Simpang Lais, Sungai Baung, Panta Dewa, Benuang, dan desa-desa lainnya.

Dari data yang diterima, ada sekitar 500 orang yang mengikuti KKN ini.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor I Unsri Bidang Akademik , Prof.Ir Zainuddin Nawawi, Ph.D.,IPU saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

"Iya benar itu mahasiswa kita tapi mereka terbagi dalam beberapa wilayah yang tersebar," ujarnya.

Ia mengatakan keberangkatan para mahasiswa yang melakukan KKN ini juga sudah mengikuti prosedur yang ada.

"Sebelum berangkat mereka (mahaiswa,red) telah  melakukan swab antigen dan bagi yang dinyatakan negatif maka bisa mengikuti KKN tersebut," jelasnya singkat.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved