Berita Palembang

Bukan Hanya Nanan, Ternyata HBA Kader Golkar yang Pilih Pindah Partai

Walikota Lubuk Linggau SN Prana Putra Sohe dan Budi Antoni Aljufri (HBA) memilih pindah dari Partai Golkar ke Partai Lain.

TRIBUNSUMSEL, PALEMBANG,--Berlabunya simpatisan partai Golkar yang juga Walikota Lubuk Linggau SN Prana Putra Sohe alias Nanan ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), direspon dingin DPD I partai Golkar Sumsel.

Meski begitu, Partai Golkar Sumsel tetap menghormati putusan politik Nanan yang lebih memilih PKB dibanding Golkar sebagai kendaraan politiknya.

Selain Nanan, Golkar juga menyoroti perilaku mantan Bupati dan eks ketua DPD II Golkar Kabupaten Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri (HBA) yang pilih hengkang dari partai berlambang pohon beringin ke partai Nasdem.

Padahal HBA selama ini dibesarkan partai Golkar dan identik, serta aktif di partai Golkar.

Wakil Ketua DPD I Golkar Sumsel Yulizar Dinoto menilai, pilihan Nanan ke PKB dan HBA ke Nasdem adalah hak politik kedua, dan Golkar tetap menghormatinya.

"Kalau secara pribadi sebagai kader Golkar, kalau memang kebetulan ada wacana lain tidak perlu disikapi berlebihan, karena pengkaderan di Golkar selama ini jalan," capnya, seraya selama ini dirinya konsisten di Golkar meski banyak tawaran parpol lain.

Dilanjutkan Ketua SOKSI Sumsel ini, keduanya adalah sahabat selama ini dan biasa saja jika ada yang berpindah partai, yang penting kader yang loyal tetap konsisten berjuang untuk partai Golkar, hingga titik darah penghabisan.

"Di Golkar sistem pengkaderan sudah jelas, dari bawah hingga ke pusat. Kalau berpolitik setiap langkah politik pasti ada tujuan kedepan," tandasnya.

Baca juga: Keluar Dari Partai Demokrat, Wabup OKI Djakfar Shodiq Akui Banyak Parpol Ajak Gabung, Ini Sikapnya

Terpisah, Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumsel Herpanto sendiri menyayangkan sikap Nanan tersebut, yang secara etika tidak sesuai. 

Herpanto juga menyoroti perilaku mantan Bupati Kabupaten Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri (HBA) melompat ke partai Nasdem.

"Kita menyayangkan sikap keduanya, padahal sudah menikmati sarimadu, tapi ditinggal begitu saja (Golkar). Namun, kita hormati pilihan politiknya, tapi secara etika saja yang tidak benar," kata Herpanto, Selasa (22/6/2021).

Dijelaskan mantan anggota DPRD Sumsel ini, meski ada beberapa kadernya berlabuh ke partai lain, namun hal itu tidak masalah bagi partai Golkar yang selama ini memiliki kader- kader berkualitas.

"Yang jelas, berlabunya Nanan ke PKB tidak membuat partai Golkar panik, mengingat Nanan selama ini belum menjadi kader Golkar, tetapi sebagai Wako Lubuk linggau diusung partai Golkar selama ini harusnya menghargai," tuturnya.

Disisi lain, Herpanto juga menerangkan meski ada kadernya yang keluar dari Golkar, namun ada juga tokoh masyarakat dan pejabat yang bergabung ke partai Golkar, seperti Bupati Musi Rawas (Mura) Ratna Machmud.

"Meski ada yang pergi, kami merasa juga ada yang datang. Dimana yang pergi  Nanan sebagai simpatisan Golkar 2018-2023,  kami nyatanya menerima kehadiran kader partai Golkar yang juga berasal dari ASN yaitu Ratna Machmud, yang merupakan Bupati Mura 2020-2025," ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved