Penanganan Corona

Angka Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes Palembang Klaim Ketersediaan Kamar Wisma Atlet Masih Aman

Pemkot Palembang mengklaim mampu menekan angka penyebaran covid-19 dengan ketersediaan fasyankes ruang isolasi di Gedung Wisma Atlet Jakabaring.

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan kota Palembang, Yudhi Setiawan 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Lonjakan kasus harian covid- 19 masih terjadi di sejumlah wilayah tak terkecuali Kota Palembang.

Meski begitu, Pemkot Palembang mengklaim mampu menekan angka penyebaran covid-19 dengan ketersediaan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) ruang isolasi di Gedung Wisma Atlet Jakabaring.

"Kita (Dinkes Palembang) beserta satgas dan pemprov sudah mengantisipasi keterisian kamar, jika sewaktu-waktu penuh," ujar Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan, Selasa (22/6/2021).

Untuk diketahui, berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) kota, senin (21/62021), angka positif virus corona
bertambah 84 orang yang menjadikan total keseluruhan kasus mencapai
14.569 orang.

Bahkan tingkat keparahan populasi covid-19 sesuai indikator case fatality rate (CFR), persentase angka kematian di Palembang telah mencapai 4,4 persen.

Angka tersebut melebihi standar World Health Organization (WHO) hanya 2,2 persen dan nasional 2,8 persen.

"Angka kematian dan okupansi ruang isolasi berbeda kasus, jika jumlah meninggal dunia bertambah, artinya ada penanganan pasien yang lambat," ujarnya.

Terkait kondisi yang ada, Yudhi mengklaim ketersediaan Gedung Wisma Atlet di Jakabaring yang mampu menampung 120 orang, sudah termasuk kategori okupansi relatif aman.

Sebab, jumlah pasien positif covid-19 yang isolasi per 14 hari rata-rata ada 16 orang hingga paling banyak 30 orang.

"Laporan dari sana (Wisma Atlet) jumlah kamar terdiri dari 64 ruangan, dengan tiap ruangan bisa menampung 2-3 orang," kata dia.

Baca juga: 49 Warga Palembang Dipastikan Tak Bisa Naik Haji, Tarik Setoran Rp 25 Juta, Harus Antre Ulang

Sementara itu, Direktur Marketing PT Jakabaring Sport City (JSC) sekaligus pengelola Gedung Wisma Atlet, Bambang Suprianto mengatakan,
terkait ketersediaan ruang isolasi, pihaknya bisa saja membuka tower tambahan bila terjadi lonjakan kasus.

Dengan syarat pemerintah daerah mengizinkan hal tersebut.

"Tentunya kita berharap kasus covid-19 tidak mengalami peningkatan signifikan. Tapi kalaupun itu terjadi dan diperlukan menambah ruangan di Wisma Atlet, kita siap membuka tower di arah belakang gedung," ujarnya.

Kesiapan itu juga tidak terlepas dari kondisi yang terjadi di Wisma Atlet.

Bambang menyebut, beberapa pasien yang menginap di sana berasal dari luar Palembang yang rata-rata dari dari OI (Ogan Ilir), Prabumulih.

Bahkan ada beberapa orang yang terdata memiliki KTP asal Cirebon, DKI Jakarta, Jambi serta Riau.

"Kalau ditanya penularannya dari mana, ya kita tidak tahu karena juga pihak Dinkes yang lebih paham. Disini kita hanya menerima saja. Sedangkan untuk jumlah yang datang per hari, itu juga tidak menentu. Kadang satu hari masuk cuma satu pasien, tapi terkadang juga bisa lebih. Dan biasanya mereka menjalani isolasi sekitar 1 minggu sampai 10 hari di sini," ujarnya.

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved