Wabup OKI Mundur dari Demokrat

Wabup OKI Djakfar Shodiq Mundur dari Partai Demokrat, Ishak Mekki: Kita Sayangkan Caranya

Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ishak Mekki buka suara tentang mundurnya Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Djakfar Sodiq dari Partai Golkar

TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ishak Mekki menanggapi mundurnya Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Djakfar Sodiq sebagai kader partai Demokrat 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Pasca mundurnya Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Djakfar Sodiq sebagai kader partai Demokrat, direspon partai Demokrat Sumsel.

Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ishak Mekki, menyatakan pihaknya mengahargai putusan Wabup OKI Djafar yang mundur dari partai Demokrat. Meski begitu, ia menyayangkan sikap Djakfar yang mundur tidak secara kesatria atau gentle.

"Sebenarnya kita melihatnya lumrah (mundur partai) itu putusan beliau dan kita tidak bisa menahannya, tapi yang kita sayangkan caranya itu," kata Ishak Mekki, Senin (21/6/2021).

Dikatakan mantan Bupati OKI ini, jika pada Pilkada OKI 2018 lalu, pihaknya menyambut dan mengantarkan Djakfar dengan baik dalam hal dukungan administrasi ke pusat, dan berjanji akan membesarkan Partai Demokrat di OKI nantinya.

"Namun, hampir 3 tahun nyatanya tidak ada komunikasi dengan DPC Demokrat OKI, jauh dari kata mendatangi kantor dan membantu, ibarat hilang ditelan bumi. Setelah ditolong tidak ada silahturahmi, tapi kami tidak masalah dan tidak memberatkannya karena selama ini partai Demokrat tidak macam- macam, sebab kalau mau sebenarnya ada syaratnya- syarat yang memberatkan beliau (dalam memberikan dukungan)," ujarnya.

Baca juga: Djakfar Shodiq Mundur dari Partai Demokrat, Bagaimana Status Wabup OKI ? Ini Kata KPU

Dijelaskan anggota DPR RI ini, seharusnya jika hendak mengundurkan diri dengan lebih terhormat, Djakfar mendatangi DPC Demokrat di Kayu Agung (OKI), dan permitaan tersebut akan diproses, mengingat pihaknya tidak bisa memaksakan seseorang untuk bertahan.

"Coba kalau ia datangi kami, dan mengatakan tidak bisa berbuat apa- apa karena kesibukan, dan terima kasih atas pertolongan dan bantuan serta dengan berat hati tidak bisa gabung dan demi kebaikan, kan enak. Harusnya gentleman datanglah, kita dulu juga membantu memperjuangkannya di Pilkada," ingat Ishak.

Ishak sendiri baru mengetahui surat pengunduran itu dua hari yang lalu, dan saat ini telah ia laporkan ke DPP.

"Jadi, itu hak politik beliau dan kita tidak bisa mencegah dan menghalanginya. Tapi cara dan etikanya yang kurang pas, apalagi beliau seorang pemimpin. Ini jadi pelajaran bagi parpol lain, sebab dulu ia tidak didukung partainya sendiri, kenapa? dan terbukti saat ini," ungkap Ishak sedikit kecewa.

Ditambahkan mantan Wakil Gubernur Sumsel ini, terkait perpindahan ini karena eskalasi menuju Pilkada OKI 2024 mendatang, ia mengungkapkan semua kemungkinan bisa terjadi. Namun, dalam pengusungan paslon kepala daerah partai Demokrat ada mekanismenya.

"Kemungkinan Pilkada 2024 eksekalasi ada, tapi yang jelas pengusungan di partai Demokrat ada standarnya, dengan melihat elektabilitasnya, kapasitas, dan popularitasnya yang selama ini diperhitungkan, serta tingkat struktur di kepartaiannya. Jadi siapapun bisa diusung, dan mestinya berjuang dulu kalau mau perahu Partai Demokratn karena yang memutuskan DPP bukan DPD, dan tidak ada alasan partai menolaknya nanti,' tegas Ishak.

Sebelumnya, Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, HM Djakfar Shodiq menyatakan mundur dari keanggotaan dan kepengurusan Partai Demokrat.

Surat pengunduran diri itu ditandatangani  yang bersangkutan diatas materai Rp 10.000 pada 22 Februari 2021 lalu.

Dalam isi surat ditujukan kepada Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Ishak Mekki serta 
ditembuskan kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Didalam keterangannya, bersangkutan menyatakan pengunduran diri lantaran  tidak dapat bekerja penuh waktu atau tidak aktif.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved