Berita Palembang Hari Ini
Jelang Belajar Tatap Muka Terbatas 12 Juli, Begini Kesiapan Sejumlah Sekolah di Palembang
Sebelum ditunjuk ini memang kita sebelumnya juga sebagai sekolah pilot project contoh sekolah untuk menggelar tatap muka dan sudah kita gelar simulasi
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah kota Palembang akhirnya memang telah menetapkan untuk membuka pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada bulan 12 Juli mendatang sembari menunggu aturan-aturan dari pemerintah pusat.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Palembang akan membuka PTM terbatas ini namun tak semua sekolah bisa melaksanakannya.
Hanya ada 24 SMP dari 60 SMP yang ada di kota Palembang dan perwakilan 3 sekolah dasar atau SD per kecamatan yang akan dibuka terlebih dahulu.
SMPN 1 Palembang, menjadi salah satu SMP yang ditunjuk untuk menggelar tatap muka terbatas pada tahun ajaran baru mendatang.
"Ya, sebelum ditunjuk ini memang kita sebelumnya juga sebagai sekolah pilot project contoh sekolah untuk menggelar tatap muka dan sudah kita gelar simulasi bersama beberapa sekolah lainnya yang ditunjuk yakni SMPN 17 dan SMPN 9," ujarnya, Senin (21/6/2021).
Namun, saat itu usai lebaran keadaan covid-19 meningkat dan Palembang masih zona merah maka PTM pun kembali ditunda.
"Lalu muncul lagi wacana untuk menggelar PTM terbatas sesuai arahan Pak Menteri dan kita juga ditunjuk sebagai sekolah yang akan menggelar PTM terbatas Juli mendatang," jelas dia.
Untuk sejauh ini, kata Hastia pihaknya siap menggelar proses pembelajaran tatap muka terbatas ini.
"Insya Allah kami siap karena sudah jauh-jauh hari kita selama ini sudah mempersiapkan ini," tegas Hastia.
Bahkan untuk sarana dan prasaran protokol keaehatan seperti tempat cuci tangan, masker , handsanitizer pun telah tersedia dengan baik.
"Kita juga telah mengatur jarak diruang kelas dan rambu-rambu jaga jarak dari depan pintu masuk hingga keruang kelas," ungkap dia.
Pihaknya pun juga telah memberikan himbauan kepada walisiswa untuk menaati peraturan selama proses pembelajaran berlangsung nantinya. Seperti anaknya untuk tak lupa pakai masker, bawa bekal sendiri karena kantin tidak akan buka.
Tak hanya itu, persetujuan walisiswa menjadi hal yang sangat penting dan utama dalam pelaksanaan tatap muka terbatas ini.
"Jadi semua intinya masih kepada perserujuan walisiswa. Saat ini kita tengah proses untuk membuat surat pernyataan persetujuan bagi siswa bagi yang setuju. Kebanyakan memang walisiswa sebenarnya setuju karena juga telah bosan dengan keadaan seperti ini," beber dia.
Baca juga: Pegawai Apotek Dijambret di Jalan Mayor Ruslan, Sempat Tarik-tarikan Tas Sebelum Jatuh
Baca juga: Foto Pengusaha Muda Cek Reza Terpampang di Beberapa Baliho di Kota Palembang, Ini Penjelasannya
Kesiapan menyambut tatap muka juga terlihat di SDN 24 Palembang yang ada di jalan way hitam terlihat sarana dan prasarana jelang tatap muka sudah sangat siap.
Seperti tempat cuci tangan masih terpantau keadaan baik. Airnya ada, sabun ada dan tisu juga ada.
Begitu juga sarana lainnya yakni rambu-rambu jaga jarak, poster himbauan 3M, ruangan kelas pun masih terpantau dalam keadaan bersih.
Kepala SDN 24 Palembang, Siti Zubaidah mengatakan kalau dari pihak sekolah siap saja untuk membuka tatap muka.
"Kami selalu siap, mau besok saja kita siap karena guru kami selalu ada di sekolah," jelasnya.
Terkait sarana, kata dia pihaknya selalu dan rutin memantau prokes yang ada di sekolah sehingga tak terbengkalai.
"Kita sudah antisipasi ini, sejak awal tahun lalu kan kita sudah menyiapkan ini karena ada rencana adanya tatap muka namun tak jadi. Tapi kita tetap menyiapkan prokes ini dengan baik," beber dia.
Ia mengatakan untuk melakukan tatap muka kembali ke persetujuan walisiswa yang menentukan.
"Walaupun pemerintah melalui Gubernur, Walikota, Kepala Dinas sudah mengizinkan namun kalau walisiswa belum setuju juga tidak bisa," ungkap dia.
Makanya, untuk menentukan tatap muka ini walisiswa juga sebagai kunci yang menetukan.
"Namun saat ini kita masih menunggu arahan dari pemerintah. Jika memang akan dilakukan kita akan siap lakukan dengan persetujuan walisiswa yang akan kita minta juga," bebernya.
Bahkan kata dia, saat wacana awal tahun lalu hanya 50 persen walisiswa disini yang setuju tatap muka.
"Bahkan walisiswa menginginkan jika tatap muka berada di zona hijau baru mau, karena mereka masih takut," ungkap dia.
Lanjut dia, kita juga belum tahu bagaimana mekanismenya namun jika nanti tatap muka pastinya ada sejumlah himbauan yang secara pribadi akan pihaknya berikan.
"Saya akan meminta kepada walisiswa agar anak-anak jangan melepaskan masker selama belajar, lalu anak dibekali handsanitizer agar tetap menjaga kebersihan masing-masing," ungkap dia.