Januari-Juni Ada 892 Kasus Narkoba di Sumsel, Angka Penyalahgunaan Lebih Tinggi dari Nasional

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG -  Dirnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Heri Istu Hariono SSi menyebut angka penyalahgunaan narkoba di Sumsel cukup tinggi bahkan melebihi angka nasional. 

Polisi sudah dua kali menggerebek kawasan Tangga Buntung Jl PSI Lautan, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang yang kerap disebut sebagai Kampung Narkoba.

Dirnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Heri Istu Hariono SSi mengatakan, penggerebekan itu dilakukan sebagai upaya memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya.

"Hal ini juga tidak terlepas dari hasil penelitian BNN tahun 2019 lalu yang menyebut bahwa angka penyalahgunaan narkoba di Sumsel cukup tinggi, yaitu 5 persen. Bahkan lebih tinggi dari angka prevalensi nasional yang hanya 2,4 persen," ujarnya saat ditemui, Senin (21/6/2021).

Menurutnya jumlah tersebut sudah cukup mengkhawatirkan, mengingat angka penyalahgunaan narkoba di Sumsel bahkan lebih tinggi dari nasional.

Heri juga menyebut, selama 6 bulan terakhir pihaknya sudah mengungkap sebanyak 892 laporan polisi terkait pengedaran narkoba di Sumsel.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.138 tersangka sudah ditangkap dengan barang bukti Sabu 54 kg, Ganja 14 kg dan ekstasi 1.500 butir.

Jumlah itu merupakan akumulasi sejak Januari hingga Juni 2021.

"Dengan pengungkapan kasus narkoba tersebut, kita sudah menyelamatkan 2.675 jiwa dari penyalahgunaan narkoba. Serta nilai ekonomi uang negara yang berhasil diselamatkan sebanyak Rp.58 miliar," ujarnya.

Tak hanya kawasan Tangga Buntung saja, Heri mengatakan, sejumlah perkampungan lainnya di Sumsel yang disinyalir marak terjadi pengedaran narkoba juga tak luput dari tindak penggerebekan oleh aparat.

Baca juga: Pemkab Muratara Siapkan Rp 700 Juta Perbaiki Jembatan Sungai Putih Rusak yang Dibangun 2019

Setidaknya ada 6 kampung yang sudah digerebek yakni kampung di Sungai Lais Palembang, Desa Kerijing OI, Gang Masjid di Lahat, Desa Surolangun Muratara dan Tangga Buntung Palembang.

"Dari jumlah kasus yang ada, banyak juga yang sudah dijadikan tersangka dan kita tindak tegas," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, Polri bersama stakeholder terkait terus berkomitmen untuk memberantas narkoba.

Namun dalam mewujudkannya, tentu membutuhkan kepedulian masyarakat bersama.

Hal ini juga tidak lepas dari kontrol dari masyarakat, dan pihaknya akan membentuk komunitas virtual penggiat anti narkoba agar berperan memberantas 5 persen pengguna narkoba di Sumsel.