Berita Ogan Ilir

Tembok Pagar Unsri Kembali Dihantam Kendaraan Keluar Tol Palindra,Ini Imbauan Kasat Lantas Polres OI

Sutrisman mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tak terjadi lagi insiden kendaraan tabrak tembok pagar di depan exit Tol Palindra.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Toyota Innova menabrak pagar kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) hingga dinding pagar jebol, Jumat (18/6/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Kecelakaan kembali terjadi di exit Tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Indralaya.

Kali ini, sebuah mobil Toyota Innova menabrak pagar kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) hingga dinding pagar jebol.

Padahal, beberapa hari sebelumnya, tembok pagar yang baru diperbaiki karena ditabrak kendaraan beberapa minggu lalu, besi pagarnya rontok akibat ditabrak kendaraan keluar tol Palindra.

Saat ini, mobil Innova tersebut sudah dievakuasi dari lokasi kecelakaan.

"Kendaraan laka sudah dievakuasi," kata Kasat Lantas Polres Ogan Ilir, AKP Sutrisman, Jumat (18/6/2021).

Sutrisman mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tak terjadi lagi insiden kendaraan tabrak tembok pagar di depan exit Tol Palindra.

Menurut Sutrisman, yang pertama, lampu penerangan jalan umum (PJU) harus diperbanyak di persimpangan exit Tol Palindra.

"Lampu PJU ini kalau di tol itu tentunya wewenang pengelola tol. Kalau di jalan nasional, itu wewenang pemerintah," ujar Sutrisman.

Selain menerangi persimpangan jalan di malam hari, intensitas cahaya lampu ditujukan untuk memantulkan cahaya pada merek Universitas Sriwijaya yang dipasang persis di depan tembok pagar yang langganan ditabrak itu.

Mengenai hal ini, kata Sutrisman, Satlantas Polres Ogan Ilir bersama pengelola Tol Palindra dan Dinas Perhubungan Ogan Ilir, telah melakukan survei pada 3 Juni lalu.

Tim ini berdiskusi agar kendaraan yang melaju dari arah Tol Palindra, tak lagi menabrak tembok pagar kampus Unsri yang berada persis di seberang exit tol.

Sutrisman mengatakan, garis-garis kejut harus ditonjolkan di permukaan jalan exit tol.

"Garis kejut sebelum persimpangan keluar tol harus diperbanyak. Kemudian perlu juga dibuat marka chevron (marka serong)," kata Sutrisman.

Baca juga: Kecelakaan di Simpang Stasiun LRT DJKA Jakabaring, Minibus Tabrak Tiang LRT, Motor Rusak

Menurutnya, tanda-tanda garis di permukaan ini agar pengendara semakin jeli di malam hari saat melaju keluar tol.

Sutrisman juga menyarankan agar rambu lalu lintas, lampu penerangan dan kamera pengintai di persimpangan exit tol, dipastikan tidak bermasalah.

"Fasilitas-fasilitas ini memang sudah ada. Namun kami menyarankan agar lebih diaktifkan lagi, seperti CCTV jangan sampai ada yang rusak sehingga dapat memantau titik-titik di seputaran exit tol," ujar Sutrisman.

Dan kepada para pengendara, Sutrisman meminta agar menurunkan kecepatan setelah melewati gerbang tol.

"Begitu selesai tapping untuk bayar tol, di situ kita harus sadar bahwa persimpangan jalan semakin dekat. Maka kecepatan disesuaikan antara 40 hingga 60 kilometer. Harus diperhatikan betul," tandasnya.

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved