Terlanjur Dimakamkan Secara Covid-19, Lebih Dari 700 Makam Dibongkar Karena Ternyata Tak Terpapar

Terlanjur Dimakamkan Secara Covid-19, Lebih Dari 700 Makam Dibongkar Karena Ternyata Tak Terpapar

Editor: Slamet Teguh
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah pemikul jenazah dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) menggotong dan memakamkan peti berisi jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/2/2021). Para petugas pemikul jenazah di TPU Cikadut kini sudah bekerja kembali setelah direkrut menjadi Pekerja Harian Lepas (PHL) oleh Pemerintah Kota Bandung, sehingga tidak lagi memunculkan polemik tarif pikul jenazah. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Ia mengatakan, pemindahan jenazah yang baru beberapa hari atau bulan dimakamkan, akan berisiko.

Selain itu, waktu dan tenaga pihak terkait tentunya akan tersita.

Dari sekitar 1.400 jenazah yang dimakamkan sesuai prosedur Covid-19 di TPU Cikadut, hanya 767 jenazah yang dipastikan terpapar Corona.

Sedangkan 700 lainnya, jelas Bambang, dimakamkan saat statusnya masih dalam kategori suspek.

Juga memiliki gejala ISPA berat, gagal napas, atau meninggal dunia, namun belum ada pemeriksaan yang memastikan mereka positif Covid-19.

50 Jenazah Dimakamkan Sesuai Prosedur Covid-19 di TPU Cikadut selama 10 Hari Terakhir

Dilansir Tribun Jabar, Koordinatoor Jasa pikul jenazah di TPU Cikadut, Fajar Ilfana, mengatakan jumlah pemakaman sesuai prosedur Covid-19 di tempatnya meningkat setelah Lebaran.

Dalam kurun waktu 10 hari terakhir, kata Fajar, sudah ada 50 jenazah yang dimakamkan sesuai prosedur Covid-19 di TPU Cikadut.

Dibandingkan bulan sebelumnya, pada Juni kali ini para pemanggul jenazah bekerja lebih keras.

Fajar menuturkan, sejak pemakaman khusus Covid-19 di Cikadut dibuka, sudah 1.570 jenazah yang mereka makamkan.

Namun, tak semuanya merupakan warga bandung.

"Ada juga yang dari Kabupaten Bandung dan beberapa daerah lain, yang dilimpahkan ke sini oleh pihak keluarganya," ungkapnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan, Fajar mengaku ia dan teman-temannya selalu memastikan ada 10 makam yang telah digali dan siap diisi.

Hal ini dilakukannya setiap hari.

"Kalau kurang ya tinggal gali lagi ngedadak," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved