Mulai Penerimaan Siswa Baru, SMKN I Lubuklinggau Tetapkan Prokes Ketat
Sekolah di Kota Lubuklinggau Sumsel bersiap menjelang pelaksanaan PPDB 2021, salah satunya SMKN 1 Lubuklinggau
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Sekolah di Kota Lubuklinggau Sumsel bersiap menjelang pelaksanaan PPDB 2021, salah satunya SMKN 1 Lubuklinggau yang tengah berbenah menyambut pelaksanaan PPDB.
Kepala SMKN I Lubuklinggau, Eriyani mengatakan pelaksanaan PPDB di SMKN 1 Kota Lubuklinggau dilaksanakan melaksanakan dua jalur yakni melalui jalur minat dan jalur prestasi.
"Untuk jalur prestasi sudah berjalan sudah pengumuman tanggal 7 lalu, hasilnya 40 siswa dari 83 orang pendaftar 83," ungkapnya pada wartawan, Jumat (11/6/2021).
Ia menuturkan, mengapa hanya diambil 40 orang karena yang diambil adalah orang-orang yang benar-benar berprestasi, sebab ketika mereka menyandang gelar prestasi harus bisa membuktikan kepada yang lain.
"Prestasi itu baik akademik maupun non akademik, selanjutnya mereka daftar ulang artinya mereka sudah terdaftar sebagai siswa SMKN I," ujarnya.
Ia mengungkapkan, untuk jalur reguler akan dimulai 17-18 Juni mendatang sama dengan yang lainnya, karena statusnya SMK maka tidak ada zonasi dan bagi siapa pun layak masuk akan diterima.
"Tapi kita menyesuaikan dengan kuota yakni 12 rombel, dengan isi satu kelas 36 siswa, setiap tahun kita selalu 12 rumbel karena kapasitas kita hanya sebatas itu," ungkapnya.
Ia menyebutkan, PPDB reguler calon siswa mendaftarkan diri melalui Website, setelah itu akan mengikuti test melalui tertulis dengan cara para siswa datang langsung ke SMKN I Lubuklinggau.
"Antisipasi kerumunan kita siapkan lima kelas dibagi empat sesi dengan masing-masing sesi sebanyak 25 siswa dengan durasi pengerjaan soal selama 90 menit," ujarnya.
Selanjutnya, untuk SMKN I Lubuklinggau sudah bersiap melakukan belajar tatap muka langsung dengan tetap memperhatikan juknis dari kementerian, turun ke Gubernur dan diedarkan ke Disdik Sumsel.
" Hasilnya kita mengacu belajar kedepan hanya dua hari tidak lebih dari dua jam, sedang kita atur itu, bisa mungkin nanti kita rapatkan dulu dengan MKKS supaya seragam," katanya.
Namun, sejauh ini upayanya dengan cara sistem genap ganjil, tidak ada jam istirahat dan kantin tidak boleh buka serta tidak ada waktu untuk berolahraga fisik.
"Sejauh ini guru kita sudah 100 persen di vaksin, semuanya tuntas termasuk saya terakhir tanggal 2 Juni lalu vaksin kedua untuk guru kita (SMKN I)," ujarnya.
Kemudian fasilitas prokes SMKN I sejauh ini untuk tempat cuci tangan baik permanen dan tidak permanen semuanya lengkap, termasuk hand sanitizer, dan masker.
"Termasuk sirkulasi udara sejauh ini diruang kelas masih alami, jendela tebuka, sementara ruang untuk komputer semuanya sudah ber AC dengan jumlah siswa satu kelas hanya 18 orang," ungkapnya. (Joy)