Jawaban Tegas Kapolri Saat Langsung Ditelepon Presiden Jokowi Usai Sopir Kontainer Curhat Dipalak
Jawaban Tegas Kapolri Saat Langsung Ditelepon Presiden Jokowi Usai Sopir Kontainer Curhat Dipalak
"Siap Bapak," jawab Kapolri.
Presiden mengatakan, dirinya sudah menangkap situasi yang ada dan apa yang diinginkan oleh para sopir kontainer.
Presiden juga menegaskan dirinya akan terus mengikuti proses ini sehingga keluhan-keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan.
"Perintahnya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan."
"Nanti akan saya ikuti proses ini."
"Kalau keluhan-keluhan seperti itu tidak diselesaikan, sudah pendapatannya sedikit, masih kena preman, masih kena pungli, itu yang saya baca di status-status di media sosial."
"Keluhan-keluhan seperti itu memang harus kita selesaikan dan diperhatikan," paparnya.
Baca juga: Dapat Pacar Sewaan Sesuai Kriteria, Dinar Candy Malah Kecewa: Kok Kayak Suka Sesama Jenis
Baca juga: Babi Hutan Ditemukan Mati Karena Flu Babi, Apakah Menular ke Manusia? Ini Penjelasan Dokter Hewan
Sebelumnya, sebuah cuitan berisi video curhat seorang sopir kontainer sempat viral di Twitter.
Dalam video yang diunggah ulang oleh akun @ferry_kdg di Twitter itu, sopir minta perhatian ke Presiden Jokowi untuk menertibkan tiga depo, yaitu Fortune, Dwipa, dan New Priok Container Terminal One (NCPT 1).
"Andai saja statusku dibaca oleh Pak Presiden, saya tidak minta apa-apa tidak minta uang, tidak minta mobil, tidak minta kekayaan ke Pak Presiden."
"Cuma satu tolong bubarkan Depo Fortune, NPCT 1, sama Depo Dwipa," demikian rintihan sopir dalam video tersebut.
Sopir tersebut juga merasa kemacetan parah di Tanjung Priok telah berdampak pada pendapatan dan nafkah yang ia berikan ke keluarga.
Demikian juga dengan pungli yang kerap dilakukan oleh sejumlah depo kontainer.
"Tolong pak, saya mohon tolong dengan sangat hormat saya ke Pak Presiden, sakit pak dimarahin istri terus, pulang enggak pernah bawa duit."
"Jalannya macet mulu, sama itu bertiga (depo), enggak G Fortune ya Dwipa, ya NPCT 1 pak."