Berita Kriminal Lubuklinggau

2 Hari Berturut, Perampasan Motor Modus COD di Masjid Agung As Salam Lubuklinggau, Ini Kata Polisi

Kami juga sudah mendatangi lokasi TKP tempat diduga lokasi perampasan motor dan meminta keterangan para saksi, hasilnya kasus ini masih penyelidikan.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Kasus penipuan bermodus cash on delivery (COD) kendaraan bermotor dengan berjanjian di Masjid Agung As-salam Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) terjadi dua kali berturut-turut.

Sebelumnya, Senin (7/6/2021) malam kejadian ini menimpa Kevin warga Jl Nangka Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II.

Akibat kepercayaannya mempersilakan calon pembeli mencoba motor Yamaha MX yang hendak dijualnya melalui cara sistem pembayaran cash on delivery (COD) dengan pembeli ia kehilangan motor.

Kasus serupa pun terjadi lagi Rabu (9/10/2021) kemarin, kali ini korbannya menimpa Riski Apriyansyah (20) warga Jalan Garuda, Kelurahan Watas Lubuk Durian, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Modusnya hampir sama, sama-sama COD dan terpancing harga yang dijanjikan sang calon pembeli yang tanpa menawar, Yamaha Vixion milik Riski dibawa kabur calon pembeli.

Bahkan kali ini Riski sempat didorong komplotan pelaku hingga tersungkur ke tanah karena menolak motornya dibawa kabur kawanan pelaku.

Kronologi kasus ini bermula, saat Riski menerima messanger dari pelaku dengan acount Facebook bernama Ruby.

Saat itu, pelaku menanyakan motor yang Yamaha Vixion yang dipostingnya di acount jual beli Facebook sepekan lalu.

"Saat itu saya jawab kalau pagi tidak bisa karena ada kerjaan, akhirnya kami sepakat siang sekira pukul 12.45 WIB," ungkapnya pada wartawan, Kamis (10/6/2021).

Kemudian pelaku Ruby bersama Rizki sepakat melakukan COD berjanjian untuk bertemu di Masjid Agung As-Salam Kota Lubuklinggau.

"Setelah sampai di Masjid Agung As-Salam saya menghubungi pelaku untuk bertemu, kemudian diarahkannya bertemu di rumah yang tak jauh dari masjid Agung As-Salam tepatnya di dekat makam Pahlawan," ujarnya.

Setelah sampai di rumah diduga pelaku, pelaku ingin mencoba motor milik Rizki namun ditolaknya dan meminta mengajak pelaku ke rumah bosnya supaya lebih enak untuk mengecek kendaraan tersebut.

"Pada saat saya dan pelaku ingin menuju rumah dari bos, tiba-tiba muncul dua pelaku lainnya, langsung menarik tangan saya ke belakang hingga saya jatuh ke tepi jalan," ungkapnya.

Ia beralasan mau melakukan COD dengan pelaku sebab pelaku saat mengirim pesan sangat menyakinkan, karena tawaran pelaku di atas tawaran yang lainnya.

"Datang waktu ketemu sangat menyakinkan seperti tidak ada indikasi mau menipu, awalnya ketika ketemu sempat ngecek-ngecek motor," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved