Komisi Perlindungan Anak Izinkan Sekolah Tatap Muka Bulan Juli 2021, Ini Alasannya
Komi Perlindungan Anak Izinkan Sekolah Tatap Muka Bulan Juli 2021, Ini Alasannya
TRIBUNSUMSEL.COM - Pembelajaran tatap muka diusulkan digelar pada Juli 2021.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendukung rencana persiapan sekolah tatap muka Juli 2021.
Hal ini senada dengan arahan Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Mata pelajaran itu membutuhkan praktik langsung di sekolah agar siswa maksimal menangkap materinya.
Sedangkan jika di rumah, praktik tersebut tidak akan berjalan lancar.
"Ada pelajaran yang sulit diselesaikan di rumah contohnya matematika," ungkap Rita Pranawati, wakil ketua KPAI dalam Konferensi Pers Amankah Pembelajaran Tatap Muka pada Juli 2021, Minggu (6/6/2021).
Di samping itu, KPAI mendukung sekolah tatap muka dimulai bulan Juli agar mata pelajaran yang sulit bisa langsung diajarkan oleh guru di sekolah.
Sebab sebagai orang tua kita tahu dan sadar bahwa tidak bisa maksimal seperti guru di sekolah saat memberikan pelajaran kepada buah hati.
Di samping itu, KPAI setuju sekolah dimulai kembali agar anak-anak bisa berinteraksi lagi dengan teman-teman, serta melihat sekolah mereka.
Pasalnya tidak dimungkiri kalau ada sebagian siswa yang belum pernah sama sekali melihat sekolahnya.
Hal ini terjadi pada siswa kelas 1 SD, 7 SMP, dan 10 SMA. Mereka tidak pernah melihat sekolahnya karena semenjak masuk hingga mendekati kenaikan kelas belajar di rumah.
Oleh karena itu, KPAI setuju bahwa sekolah tatap muka dimulai bulan Juli mendatang.
Lalu untuk membantu anak agar mudah kembali ke sekolah, orang tua bisa mengingatkan tentang hubungan sosial dengan teman-temannya.
"Untuk mempersiapkan mental anak, orang tua bisa menyampaikan terkait kebutuhan sosialnya. Dia punya teman-teman," jelas Rita Pranawati.
Untuk sementara ini, berdasar daftar periksa KPAI, sebanyak 79,54% sekolah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).