Polisi Ditusuk di Palembang
Terjatuh Setelah Lehernya Ditusuk, Bripka Ridho Keluar Lalu Mengurung Pelaku di Pos Polisi
Terkait kondisi terkini Bripka Ridho, Kapolda Sumsel mengatakan kondisi anggotanya tersebut dalam kondisi sadar
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Anggota Satlantas Polrestabes Palembang Bripka Ridho Otonardo saat ini sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara Palembang.
Ia menjadi korban penusukan oleh pria berinisial MI (34) tahun di Pos Polisi, Simpang Angkatan 66, Kecamatan Kemuning Palembang, Sumsel, Jumat (4/6/2021).
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, saat dikonfirmasi awak media mengatakan, masih belum bisa memastikan apakah motif penusukan itu terkait terorisme atau bukan.
"Kita masih dalami, tim masih bekerja di lapangan untuk ungkap latar belakang, motif dan lain-lain," ujarnya.
Terkait kondisi terkini Bripka Ridho, Kapolda Sumsel mengatakan kondisi anggotanya tersebut dalam kondisi sadar.
"Korban saat ini dalam kondisi sadar. Korban mengalami luka di leher dan bahu kanan serta ditangan," ujarnya.
Kasubag Humas Polrestabes Palembang Kompol Abdullah mengatakan, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Kronologi Lengkap Polantas di Palembang Ditusuk Pria Mengaku Teroris, Kejadian Usai Shalat Jumat
Saat itu Bripka Ridho sedang berada di dalam pos lantas seorang diri.
Pelaku MI datang dan masuk ke dalam pos lalu menyerang korban dengan menggunakan pisau dapur.
Akibat tusukan tersebut, Bripka Ridho terjatuh dengan kondisi mengalami luka di leher.
Namun, dia sempat keluar dan menutup pintu pos serta mengurung pelaku.
Ridho kemudian berteriak meminta tolong hingga warga ramai mendatangi lokasi.
"Waktu itu pelaku diamankan sementara di pos. Pelaku bawa pisau dapur," kata Abdullah melalui sambungan telepon, Jumat.
Abdullah menjelaskan, di saat bersamaan ada anggota Jatanras Polda Sumatera Selatan yang melintas di lokasi kejadian.
Sehingga, pelaku langsung ditangkap. Hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku sebagai teroris dan menyerang korban tanpa sebab.
"Apakah pelaku itu memang kelompok teroris, apakah cuma mengaku-ngaku, ini masih didalami," ujarnya.
Menurut Abdullah, anggota polisi yang bertugas di lapangan biasanya tak seorang diri. Namun, saat itu korban sedang sendirian lantaran kondisi lalu lintas yang sedang belum padat.
"Kebetulan waktu itu sendiri, karena lalu lintas belum padat. Biasanya jam 16.00 sampai jam 17.00 di sana baru padat," ungkapnya.
Pengakuan Pelaku
MI telah ditangkap dan menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumatera Selatan, Jumat (4/6/2021).
Setelah dibawa ke Mapolda Sumsel, MI kembali dibawa ke TKP untuk melakukan reka ulang kejadian sore tadi.
Saat tiba di pos polisi tempat penusukan, pelaku memberikan keterangan terkait detik-detik penusukan.
Ia mengaku sengaja mendatangi korban yang sedang duduk sendirian di dalam pos.
"Saya datangi korban sendirian. Saya pura-pura tanya dimana alamat rumah sakit Bunda," ujarnya.
Korban selanjutnya menunjukan dimana lokasi yang ditanyakan oleh pelaku.
Saat itu posisi korban duduk di bangku panjang seorang diri, sedangkan pelaku berdiri di sebelahnya persis di depan pintu pos.
"Dia kasih tunjuk, disana ke arah rumah sakit bunda. Terus waktu dia noleh ke arah sana, saya ambil kesempatan langsung nusuk dia," ujarnya.
Dikatakan pelaku, dirinya menusuk korban dengan menggunakan senjata tajam yang disimpannya dalam saku celana.
"Saya tusuk lehernya," ujar dia.
Kesaksian Warga
Bripka Ridho, anggota polisi lalulintas Polrestabes Palembang menjadi korban penusukan orang tidak dikenal, Jumat (4/6/2021), sekitar pukul 14.45 WIB.
Bripka Ridho sempat berteriak keras akibat ditusuk diduga pakai pisau.
Teriakannya mengagetkan sejumlah warga berada di sekitar Pos Polisi Angkatan 66 Palembang.
Rn, seorang saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, korban sempat berteriak histeris meminta pertolongan setelah ditusuk pelaku.
"Saya tidak tahu seperti apa kejadian pastinya. Cuma tahu setelah korban teriak minta tolong, jadi langsung saya dekati. Kebetulan saya marbot masjid dekat sini," kata Rn.
Rupanya setelah mendekat ke sumber suara tepatnya di Pos Lantas Angkatan 66, Rn sudah melihat tiga orang anggota Pol PP yang sedang menolong korban.
Bersamaan dengan itu, Ia juga melihat ada seorang pria yang sedang dikurung di dalam pos lantas tersebut.
"Awalnya saya tidak tahu kenapa dia dikurung. Cuma saya lihat di pos itu sudah banyak darah," ucapnya.
Saat itu Rn juga melihat ada pisau di lokasi kejadian.
"Saya tidak tahu pisau itu dari mana. Cuma memang pol PP itu terlihat menahan pria itu. Kalau tidak dia pasti sudah kabur," ujarnya
Dari keterangan warga lainnya bernama Mardianto (40 tahun), korban terdengar berteriak keras.
Mardianto yang tengah melakukan pekerjaan bangunan di Masjid Al -Fatah yang tidak jauh dari lokasi kejadian, awalnya mendengar teriakan minta tolong dari seseorang.
"Teriakan cukup besar, setelah saya lihat ternyata ada polisi berseragam yang mengalami luka," ujar Mardianto, Jumat (4/6/2021)
Mardianto juga menerangkan bahwasanya saat kejadian dirinya melihat ada 3 orang yang berusaha membantu petugas yang terluka.
Ketiga orang tersebut juga yang menahan pelaku di dalam pos yang menjadi TKP.
"Ada yang bawa kayu. Tapi saya liat setelaah diamankan di dalam pos, pelaku tidak melakukan perlawanan lagi,"jelas Mardianto.
Ia juga mengatakan, bahwa ada masyarakat yang melihat pelaku membawa 3 buah pisau saat kejadian.
"Kalau dilihat sekilas, petugas yang menjadi korban mengalami luka pada bagian pinggang, leher, dan kepala," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com