Ajak Suami, Seorang Istri jadi Otak Pembunuhan Selingkuhan, Berawal dari Nomor HP Diblokir Korban
Untuk meyakinkan keseriusannya merajut rumah tangganya, ia mengajak sang suami untuk merencanakan pembunuhan terhadap korban.
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang istri ajak suami membunuh selingkuhanya.
Peristiwa tragis ini terjadi di Provinsi Jambi.
Korbannya adalah Tigor Nainggolan (28), pekerja koperasi.
Pelakunya yakni Pini Pondriani (26) dan suaminya Heriyanto alias Ade (36).
Pini nekat membunuh Tigor demi keutuhan rumah tangga dan utang korban.
Pelarian Pini dan suami akhirnya berakhir setelah Tim gabungan Rangkayo Hitam Satreskrim Polresta Jambi, Resmob Polda Jambi dan Tim Macan Polsek Kotabaru menangkap keduanya di kawasan perkebunan karet, di wilayah Tebo Ilir, Kabupaten Tebu, Rabu (2/6/2021) malam.
"Jadi pelaku ini sepasang suami isteri, dan otak dari pembunuhan ini adalah si wanita," ungkap Kapolresta Jambi, Kombes Pol Dover Christian, Kamis (3/6/2021) sore.
Terdapat motif hubungan terlarang dan utang piutang dibalik pembunuhan berencana itu.
Dimana pada tahun 2020, Pini dan Tigor Nainggolan menjalin hubungan gelap tanpa sepengetahuan tersangka Heriyanto.
Kemudian, hubungan gelap antara Pini dan korban kandas di bulan Desember, karena tersangka Heriyanto atau suami Pini mengetahui hubungan terlarang itu.
Sebelumnya, korban juga memiliki utang sebasar Rp 9 juta kepada Pini.
Baca juga: Teriak Tolong, Sakit, Sayang, 3 Kata yang Keluar dari Mulut R Sebelum Tewas dan Kepala Terpisah
Baca juga: Oknum TNI Tembak Seorang Pria di Warung Biliar hingga Tewas, Sebelumnya Siram Tuak ke Istri Korban
Baca juga: Viral Bocah SD Izin Minta Jambu, Tinggalkan Surat di Pagar, Buat Pemilik Rumah Kagum : Bangga Sekali

Dover mengatakan Tigor membuntuhkan uang saat itu dan meminta tersangka Pini untuk mencari pinjaman.
"Jadi karena sudah ketahuan, korban memblokir semua komunikasi dengan tersangka wanita atas nama Pini," jelas Dover.
Hal tersebut memicu emosi dan dendam Pini kepada korban.
Pini bahkan sempat pisah ranjang dengan sang suami karena permasalahan tersebut.
Kemudian Pini meminta maaf kepada sang suami dan menyatakan tidak akan kembali kepada korban.
Untuk meyakinkan keseriusannya merajut rumah tangganya, ia mengajak sang suami untuk merencanakan pembunuhan terhadap korban.
"Untuk meyakinkan sang suami, bahwa dia tidak akan berulah lagi, dia ajak suaminya untuk membunuh korban," kata Dover.
Kemudian keduanya sepakat untuk menghabisi nyawa korban.
Pembunuhan ini sendiri telah direncanakan keduanya sejak Agustus 2020 lalu.
Namun, baru dilaksanakan, pada Senin 24 Mei lalu.

Dimana saat itu, korban keluar dari rumahnya yang berada tidak jauh dari lokasi.
Korban pergi, untuk melihat rumah nya yang lain, yang sedang dalam proses pembangunan, beberapa ratus meter dari lokasi pembunuhan.
"Jadi, mereka sudah mengintai korban, dan si tersangka wanita yang lebih dahulu menikam korban," jelas Dover.
"Tikaman tersangka wanita ini yang membuat korban tewas di lokasi," tutup Dover.
Diketahui, jasad Tigor Nainggolan (28), pekerja koperasi simpan pinjam ditemukan di Bagan Pete, Alam Barajo, Senin (24/5/2021) lalu.
Informasi terbaru, dua pelaku merupakan sepasang suami istri.
Mereka diringkus di sebuah pondok, perkebunan di wilayah Tabir, Tebo.
Sebelumnya, aksi pembunuhan terjadi di Jalan Penerangan, RT 23, Bagan Pete, Alam Barajo, Kota Jambi, seorang pengusaha koperasi, Tigor Nainggolan (28) ditemukan tewas mengenaskan, Senin (24/5/2021) pagi.
Tigor ditemukan tidak bernyawa, dengan posisi telungkup, dan masih memakai helm warna putih.
Ia tewas, usai mendapat luka bacok di bagian perut dan di bagian ketiak.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Handres mengatakan, dari keterangan sejumlah saksi, sebelum tewas terbunuh, Tigor sempat berteriak meminta tolong.
Namun, beberapa saat kemudian, warga tidak lagi mendengar suara korban.
Warga kemudian mencoba mencari sumber suara, dan menemukan korban sudah tidak bernyawa.
"Jadi dari keterangan sementara dari saksi, korban memang sempat meminta tolong, tetapi korban suah tewas," kata Handres, beberapa waktu lalu.
Handres mengatakan, di lokasi, pihaknya juga menemukan sebilah senjata tajam, satu unit magazine dan sepeda motor korban.
Pantauan di lokasi, posisi korban dengan barang bukti sepeda motor, senjata tajam dan magazine sendiri terpisah sekira 50 meter.
Dugaan sementara, korban sempat melarikan diri hingga tewas setelah 50 meter dari lokasi kejadian. Dari jarak antara sepeda motor menuju lokasi korban tewas, juga ditemukan bercak darah.
"Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini, dan mencari petunjuk lainnya," bilang Handres.
Saat ini, korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Jambi, untuk dilakukan autopsi.