Pasar Ikan Modern Palembang Sepi, Sekda Ratu Dewa Akan Evaluasi, Panggil Patralog Pengelola

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Keberadaan pasar ikan modern (PIM) yang mendapatkan bantuan langsung dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI kini sepi pengunjung. Bahkan pedagang pun sudah banyak yang keluar dari tempat tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan akan mengevaluasi operasional pasar tersebut.

"Ya kita akan evaluasi operasional pasar ini dengan pengelolanya. Kalau keadaan seperti ini sampai saat ini ya akan kita evaluasi tentunya," jelasnya, Kamis (3/6/2021).

Ia mengatakan akan memanggil pihak Patralog sebagai pengelola pasar ikan tersebut.

"Kita akan panggil bagaimana selama ini operasional di sana dan akan kita tanyakan apa yang menjadi kendala," ujar dia.

Dewa mengatakan selain pasar ikan, pihaknya pun telah meresmikan Pasar Ikan Hias sebagai sentra ikan hias yang ada di Kota Palembang.

"Harusnya yang menjadi catatan pengelola adalah bagaimana memberikan rasa nyaman bagi pengunjung yang datang," ungkap dia.

Kalau pengunjung yang datang merasa nyaman dari segala sisi, lapak tersusun rapi, bersih makan pengunjung akan datang kesana.

"Apalagi sudah ada ikan hias yang bisa dijadikan destinasi wisata baru di kota Palembang sehingga bisa dimanfàatkan oleh pengelola dengan baik seharusnya," tegas dia.

Karena itu, pengelola juga harus bisa menghimpun para pedagang ikan yang tak memiliki lapak bisa bergabung di Pasar Ikan Modern.

"Inginnya kan begitu, jadi PIM ini bisa berfungsi sesuai dengan namanya dan juga dilengkapi jenis ikan lain seperti arwana, lohan dan lain sebagainya sehingga sentra ikan hias itu ada disini," ungkapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gedung Megah, Pasar Ikan Modern MP Mangkunegara Ditinggal Pedagang, Hanya 3 Bertahan

Baca juga: Riwayat Pasar Ikan Modern Palembang, Diresmikan Edhy Prabowo, Dana Pembangunan Rp 30 Miliar

Kondisi Pasar Ikan Hias

Selain menjual ikan segar konsumsi, pasar ikan modern yang ada di Jalan MP Mangkunegara ini juga ada pasar ikan hias modern yang beberapa bulan lalu diresmikan langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa.

Erwin pedagang pasar ikan hias mengatakan sejak pertama kali diresmikan hingga saat ini pengunjung dan pembeli pasar ikan lumayan cukup ramai.

"Alhamdulilah beguyur ramai karena ini kan ikan hias yang dijual bukan hanya ikan cupang saja tapi juga ada ikan hias lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan hampir empat bulan berada di sini memang keberadaan pasar ikan hias modern ini belum banyak dikenal.

"Dikatakan ramai juga tidak, sepi ya juga tidak karena pengunjung yang datang ke sini berguyur. Namun memang kebanyakan lebih banyak ke ikan hias dari pada ikan segar yang dijual untul konsumsi," jelas dia.

Bahkan, kata Erwin para pedagang ikan segar itu pun banyak yang telah menutup lapaknya sehingga yang tersisa hanya beberapa orang saja.

"Kalau pasar ikan segarnya banyak yang kosong dan kalau ikan hias sejauh ini masih berguyur alias lumayan," ungkap dia.

Pria yang sudah sejak tahun 2017 ini beralih profesi menjual ikan hias yakni ikan cupang mengaku dalam sehari ia mendapatkan uang sebesar Rp 300 sampai Rp 400 ribu di pasar ikan hias ini.

"Kalau hari libur biasanya akan ramai bisa dapat Rp 500ribuan tapi ini lumayan lah karena saya juga tetap jual secara online juga jadi penghasilan tidak mengharapkan dari sini saja," tegas dia.

Ia mengaku saat ini tren ikan cupang masih menjadi habbit baru bagi para pecinta ikan dan masyarakat kota Palembang ditengah pandemi.

"Yang datang kesini juga memang ya para pecinta ikan yang beli untuk koleksi dan juga ada yang untuk turnamen atau ikut lomba," bebernya.

Ia mengaku pasar ikan dengan gedung megah ini memang seperti tampak tak teurus.

"Kalau pengelolanya tak ada disini, hanya ada penjaga saja sekuriti itu pun hanya beberapa orang," jelas dia.

Karena itu, ia berharap pasar ikan modern ini dapat berkembang juga lebih baik lagi.

"Terutama pemerintah harus bisa mempromosikan pasar ikan modern dan pasar ikan hias modern ini ke khalayak ramai dan juga harus ada inovasi digedung megah ini. Seperti lantai dua katanya mau dibuat kafe atau semacam foodcourt tapi sampai sekarang belum ada, masih sepi seperti ini," ungkap dia.

Ikuti Kami di Google Klik