Melihat Peluang Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Ini Kata Anggota DPR Effendi Simbolon

Politikus PDI Perjuangan ini juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercepat pergantian Panglima TNI

Editor: Wawan Perdana
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa (20/4/2021). 

“Kalau dari sisi persyaratan, kepatutan dan seluruh persyaratan lainnya dari sosok Jenderal Andika sudah sangat mumpuni,” ujarnya.

Ia juga mendorong pergantian Panglima TNI lebih cepat berjalan pada tahun ini.

“Lebih cepat, lebih baik agar bisa terjadi restart atau bangkitnya kembali sistem pertahanan negara yang menjadi komponen utama adalah TNI.

Menurutnya, TNI perlu melakukan banyak pembenahan agar menguatkan pertahanan negara.

“Banyak sekali yang harus dibenahi. Dan ini harus sinergi dengan Kementerian Pertahanan, jangan jalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Sosok Panglima TNI yang baru ini, kata Effendi, perlu memunculkan sinergi antara ketiga matra TNI dengan Kementerian Pertahanan serta Menteri Pertahanan.

“Kalau Jenderal Andika Perkasa diberi kesempatan menjadi Panglima TNI saat ini, maka akan ada waktu. Kurang lebih ada 2 tahun melakukan pembenahan yang total,” pungkasnya.

Sebelumnya, Marsekal Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017.

Diperkirakan, Marsekal Hadi akan pensiun pada akhir tahun ini.

Pengamat militer Aris Santoso pernah menyebut, Jenderal Andika paling berpeluang menjadi Panglima TNI selanjutnya, terutama karena kepopulerannya di media.

Selain itu, Andika dianggap berhasil melakukan berbagai terobosan.

“Andika berhasil memberi solusi cepat bagi problem berlarut di TNI AD, yaitu surplus pati yang sudah berlangsung bertahun-tahun,” tulis Aris Santoso dalam kolom DW.

Meski begitu, Andika Perkasa sering disangkutpautkan terkait hubungannya sebagai menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.

Sejauh ini, Panglima TNI memang paling banyak berasal dari Angkatan Darat, yaitu berjumlah 4 orang.

Sementara, Panglima TNI dari Angkatan Udara dan Angkatan Laut masing-masing berjumlah 2 orang.

Artikel ini telah tayang di kompas.tv

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved