Berita Palembang

Kasus Covid-19 Naik, Ahli Epidemiologi Unsri Minta Tracing Ditingkatkan

Terjadi peningkatan signifikan dari kasus covid-19 di Sumsel sehingga pelayanan kasus harus lebih dioptimalkan.Salah satunya dengan upaya pemeriksaa

Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA
Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya Iche Andriani Liberty menyampaikan tentang pelaksanaan PPKM di Sumsel yang cukup mendesak. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Lonjakan kasus covid-19 di Wilayah Provinsi Sumsel mulai terlihat.

Setelah terjadinya penambahan kasus covid-19 perharinya yang bisa mencapai 200 kasus.

Hal ini jadi sorotan besar dari Ahli Epidemiologi Unsri Iche Andriany Liberty menyebut jika dua pekan pasca lebaran

Terjadi peningkatan signifikan dari kasus covid-19 di Sumsel sehingga pelayanan kasus harus lebih dioptimalkan.

Salah satunya dengan upaya pemeriksaan, penelusuran dan perawatan (3T) tidak merata di semua kabupaten dan kota di Sumsel.

"Tracing kita naik, tapi sejauh ini masih terkonsentrasi di kota Palembang dengan sampel paling banyak kirim.

Kita berharap semua kabupaten dan kota lain melakukan penelusuran jadi enggak kelihatan memang kasus itu bukan karena testing dan tracing yang masif karena positivity rate naik menjadi 31,70 persen," ujarnya, Senin (24/5/2021) dilansir dari Sripoku.com

Iche menekankan, jangan sampai dengan bertambahnya kasus yang tergolong luar biasa dan belum pernah terjadi di tahun 2020 ini menjadikan penelusuran kasus ke depannya menjadi tidak optimal dan tak menjangkau ke kontrak erat.

Misalnya saja, di kabupaten Musi Rawas Utara dari penelusuran orang yang berkontak erat dengan pasien positif Covid-19, sekitar 50 persennya dinyatakan terinfeksi.

Kondisi menjadi kian tidak efektif di saat penelusuran kontak tidak sesuai aturan yakni satu orang positif dan 30 orang yang berkontak erat juga harus dilakukan pemeriksaan.

"Itu lebih bahaya lagi dan jika tidak diawasi. Tidak dites ketika ada gejala.

Itu sama saja dengan membiarkan penularan terus terjadi. Apalagi ada mutasi B1617 dan dari kita yang penularan yang lebih cepat," ujarnya.

Menurut Iche, penambahan ruang perawatan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah memang akan membantu perawatan pasien Covid-19.

Namun, upaya antisipasi seperti pemeriksaan dan penelusuran kasus akan menjadikan kasus positif mengalami penurunan.

"Tambah tempat tidur buat apa jika kasus naik. Kasus naik BOR-nya juga naik. Antisipasi dengan sangat amat kita harapkan, sudah penuh, dan jangka panjangnya bor naik dengan penyakit

Iche menyebutkan, sebanyak 69 persen kasus Covid-19 di Sumsel berasal dari kasus bergejala. Padahal, sebelumnya rasio positif Virus Corona berasal dari pasien tanpa gejala.

Di sisi lain, kasus kesembuhan di Sumsel mengalami peningkatan mencapai 90,08 persen pada 23 Mei, dibanding sebelumnya 88,14 persen pada 11 Mei 2021.

Sementara itu, kasus kematian tercatat terus mengalami lonjakan hingga mencapai 5,07 persen atau mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya 4,94 persen.

"Kasus yang tidak bergejala tinggal 30 persen. Semua kepala daerah jangan takut dengan menyeruakknya kasus positif tapi harus dihadapi dengan upaya penelusuran kasus agar tidak terjadi penularan dan kematian," jelas Iche.

Data Terbaru Covid-19 Sumsel per 24 Mei 2021

Ada penambahan 130 kasus baru positif di Sumatera Selatan membuat total kasus jadi 23306

Lalu Untuk suspek bertambah 97 orang menjadi 47694 orang

Sedangkan probable tak bertambah dan tetap 400 orang

Untuk orang yag kontak erat bertambah 149 orang menjadi 52518 orang.

Kemudian untuk pasien sembuh yakni 20951 orang, dan pasien meninggal 1180 orang.

Zona merah masih di wilayah Palembang, sedangkan 16 kabupten/kota lainnya yakni oranye dan kuning

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved