Teror Gajah Liar di Muratara
Teror Gajah Liar di Muratara, Ketua DPRD Imbau Hati-hati Jangan Sampai Ada Korban Jiwa Lagi
Gajah liar meneror warga di wilayah Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Minggu (23/5/2021) malam.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Gajah liar meneror warga di wilayah Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Minggu (23/5/2021) malam.
Ketua DPRD Kabupaten Muratara, Efriyansyah mengimbau warga untuk berhati-hati agar tidak ada lagi insiden fatal seperti yang terjadi pada bulan Mei tahun lalu.
Kala itu, pada 12 Mei 2020, warga Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara bernama Zainal Arifin (53) tewas mengenaskan akibat amukan gajah liar.
"Jangan sampai terjadi korban seperti dulu, bukan hanya merusak kebun warga, tapi ada korban jiwa, kita semua tidak mau hal itu terulang," kata Efriyansyah, Senin (24/5/2021).
Dia mengingatkan warga untuk terus waspada dan menjauh bila melihat gajah liar tersebut mendekati perkampungan penduduk.
Baca juga: Kendaraan Anggota DPR RI Pakai Plat Khusus, Ketua DPRD Muratara Berharap Diterapkan di Daerah
DPRD juga mendorong Pemkab Muratara untuk segara berkoordinasi dengan pihak berwenang agak cepat ditindaklanjuti.
"Yang jelas masyarakat harus berhati-hati dan waspada, kami juga minta pemerintah daerah cepat mengambil tindakan," pintanya.
Berita sebelumnya, warga di Kabupaten Muratara dihebohkan dengan kabar kemunculan gajah liar, sejak Minggu (23/5/2021) malam.
Warga mengaku menemukan jejak kaki gajah di wilayah Desa Sungai Lanang, Kecamatan Rawas Ulu.
Gajah tersebut dikabarkan masuk ke halaman sekolah dan merusak lantai semen lapangan bola voli.
Sejumlah tanaman di halaman sekolah roboh dan pipa saluran air pecah akibat diinjak gajah.
"Gajah masuk Desa Sungai Lanang, masuk ke lokasi sekolahan SMP, lapangan voli hancur," kata warga, Putra.
Selain itu, gajah liar tersebut merusak tanaman warga seperti pohon pisang, sawit, dan lain-lain.
Kemunculan gajah itu membuat warga takut pergi ke kebun, karena mayoritas warga beraktivitas di hutan.