Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Ini Reaksi Para Pemimpin Dunia

Sejak pertempuran meletus antar dua kekuatan tersebut, sekira 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak tewas dalam pemboman Israel.

Editor: Weni Wahyuny
MOHAMMED ABED / AFP
Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika yang lain mengibarkan tanda V untuk kemenangan saat mereka merayakan di depan bangunan yang hancur gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir antara Israel dan dua kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza pada 20 Mei 2021. Israel dan keduanya kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza, Hamas dan Jihad Islam, mengumumkan gencatan senjata pada 20 Mei 2021, yang bertujuan untuk mengakhiri konflik paling dahsyat di antara mereka selama tujuh tahun. Gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir diumumkan menyusul meningkatnya tekanan internasional untuk mengakhiri 11 hari konflik yang telah merenggut nyawa di kedua sisi, dengan jet Israel menghantam Gaza dengan serangan udara saat militan menembakkan ribuan roket ke arah Israel. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Reaksi dari sejumlah pemimpin dan tokoh dunia terkait genjatan senjata Israel dan Hamas.

Diketahui, Israel dan Hamas bersepakat akan melakukan genjatan senjata yang ditengahi oleh Mesir pada Kamis (20/5/2021).

Gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran Israel-Hamas mulai berlaku pada Jumat dini hari (21/5/2021).

Ribuan orang di Gaza dan wilayah Palestina turun ke jalan untuk merayakan gencatan senjata.

Mereka terlihat mengibarkan bendera dan tanda "V" sebagai tanda kemenangan.

Sejak pertempuran meletus antar dua kekuatan tersebut, sekira 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak tewas dalam pemboman Israel.

Di pihak Israel ada 12 orang, termasuk dua anak yang dilaporkan tewas.

Melansir Al Jazeera, berikut ini beberapa reaksi terhadap gencatan senjata Israel-Hamas:

Antonio Guterres

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres memberikan tanggapan atas peristiwa terbaru ini.

"Saya menekankan bahwa para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab di luar pemulihan ketenangan untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar penyebab konflik.

"Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina di masa depan dan tidak ada upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional yang nyata yang mengakhiri perpecahan."

Joe Biden

Biden yang akan dilantik pada 20 Januari 2021, menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat dengan usia 78 tahun.
Biden yang akan dilantik pada 20 Januari 2021, menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat dengan usia 78 tahun. (AP Photo/ Carolyn Kaster)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku akan tetap memberikan dukungan militer bagi Israel.

"Kami tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan untuk mengumpulkan dukungan internasional bagi orang-orang di Gaza dan dalam upaya rekonstruksi Gaza."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved